Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menjawab soal ramainya isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal gabung ke partainya tersebut.
Doli menjawab santai isu tersebut, kata dia, sejatinya hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Jokowi yang menyatakan keluar dari Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP).
Baca juga: Isu Jokowi Jadi Ketua Umum Golkar, Internal Partai Beringin Melawan: Kami Punya Aturan Main
Bahkan kata Doli, PDIP sendiri yang merupakan partai tempat Jokowi berkarir politik, belum menyatakan kalau orang nomor 1 di Indonesia itu sebagai mantan kader.
"Sama-sama kita tahu Pak Jokowi kan sampai sekarang belum pernah menyatakan keluar dari PDIP yang selama ini kita tahu beliau kader PDIP. dan PDIP belum pernah menyatakan juga mengatakan Pak Jokowi bukan kader PDIP," kata Doli saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
"Itu kan kita juga harus hormati, kembali pada putusan," sambung Doli.
Meski begitu, Ketua Komisi II DPR RI itu menyatakan, sejatinya partai berlogo pohon beringin itu terbuka untuk siapapun yang hendak bergabung.
Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul di 31 Provinsi, Golkar Serahkan Jatah Menteri ke Airlangga
Terlebih untuk seorang presiden, kata dia, untuk masyarakat umum saja yang pengin bergabung, dipersilahkan dan pintu terbuka.
"Apalagi kalau soal Pak Jokowi, itu kita sudah berkali menyampaikan sebetulnya siapa saja yang ingin bergabung dengan Golkar kami menyambutnya dengan tangan terbuka, jangankan seorang presiden, warga biasa saja kami menerima dengan senang sekali apalagi presiden," kata dia.
Meski begitu, keputusan untuk bergabung ke suatu organisasi atau partai kata dia, sejatinya menjadi hak setiap individu.
Sehingga, Doli mengembalikan perihal apa yang sudah menjadi keinginan dari orang tersebut masing-masing.
"Tapi itu kan kembali ke individu masing-masing," ucap dia.
Perihal dengan isu Jokowi akan menjadi Ketua Umum Golkar, Doli menyatakan, hingga kini, Golkar masih menyetujui hasil Musyawarah Nasional (Munas) 2019 silam.
Sementara, Munas mendatang, baru akan digelar pihaknya pada Desember 2024 mendatang
Sehingga dirinya menilai terlalu dini jika pembahasan soal hasil Munas itu diungkap saat ini.
"Dalam AD/ART hasil Munas 2019 lettered Munas dilaksanakan di bulan Desember. Bulan desember ini masih lama sekitar 9 bulan lagi jadi saya kira tidak perlu ramai-ramai bicara Munas," tukas dia.