Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih RI 2024-2029, Prabowo Subianto mempertanyakan alasan sejumlah pihak yang menyatakan orde baru (orba) merupakan era yang buruk.
Padahal, penerimaan pajak Indonesia saat itu mencapai 14 persen.
Demikian disampaikan Prabowo saat memberikan pidato saat acara buka bersama (bukber) di Kantor DPP PAN, Buncit, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).
Mulanya, Prabowo menyoroti penerimaan pajak Indonesia saat ini yang hanya 11 persen dari GDP.
Hal ini jauh tertinggal dengan Thailand hingga Kamboja.
"Penerimaan pajak kita sekarang itu hanya 11 persen dari GDP kita. Sekarang Thailand kalau tidak salah sudah 16 persen, Malaysia sekitar itu 15 persen, Kamboja mungkin lebih. Nah kenapa kok kita hanya 10 persen, bedanya apa orang Thailand, Malaysia, Kamboja, sama kita," ucap Prabowo.
Eks Danjen Kopassus itu pun membanggakan penerimaan pajak Indonesia yang bisa mencapai 14 persen dari GDP.
Lantas, ia bertanya kenapa orba selalu dianggap buruk oleh masyarakat.
"Orde baru pernah 14 persen, kenapa sekarang turun? Katanya orde baru jelek?" tanya Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun bertanya alasan Indonesia jauh tertinggal dengan negara Thailand hingga Vietnam.
Baca juga: Golkar Minta Jatah 5 Menteri, PAN Langsung Sodorkan 4 Kadernya Ini jadi Pembantu Prabowo
Padahal, karakteristik negaranya memiliki kesamaan.
"Bedanya apa? kulit sama, warna rambut sama, jadi ada apa? apa kita lebih bodoh? atau lebih malas?" tutupnya.