News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2024

Batas Waktu Takbiran Idul Fitri Sampai Kapan? Ini Penjelasan Buya Yahya

Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar melaksanakan Salat Idul Fitri 1445 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (10/4/2024). Pada Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Presiden Joko Widodo merayakan di Jakarta dengan melaksanakan Salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal dan akan mengadakan open house di Istana Negara. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Idul Fitri 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024 kemarin.

Salah satu yang terngiang-ngiang di telinga ialah bacaan takbirnya.

Bahkan tak jarang di kota atau desa-desa yang mengadakan takbiran keliling.

Pertanyaannya adalah kapan batas waktu takbir Idul Fitri?

Batas takbir Idul Fitri

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut kita perlu tahu bahwa ada dua jenis takbir yakni takbir mursal dan takbir muqayyad.

Ulama Buya Yahya mengatakan, di Idul Fitri itu hanya ada takbir mursal. Takbir mursal merupakan takbir yang tidak terikat dengan waktu sholat dan bisa dilakukan di masjid-masjid, mushola, jalan raya dan lain sebagainya.

Takbir mursal ini bisa dilakukan setiap waktu dan di manapun tempatnya dengan tujuan sebagai syiar.

Adapun waktu pelaksanaan takbir Idul Fitri itu dimulai pada saat terbenamnya matahari di hari raya.

"Takbir Idul Fitri dilakukan setelah terbenamnya matahari, itu kalau memang ied diketahui sebelum terbenam matahari hari raya," kata Buya Yahya dikutip Tribunnews.com dari Youtube Jejak Wali, Kamis (11/4/2024).

Namun dalam praktiknya, pemerintah di Indonesia sendiri biasanya penentuan 1 Syawal atau hari Raya Idul Fitri itu dilakukan dengan sidang isbat.

Baca juga: Cara Menjawab Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Ucapan Lebaran Idul Fitri

Sehingga takbiran Idul Fitrinya baru bisa dilakukan setelah pengumuman dari hasil sidang isbat tersebut.

Lantas kapan batas waktu takbir Idul Fitri?

Takbir Idul Fitri hanya berlaku mulai terbenamnya matahari hingga Imam naik ke atas mimbar untuk khutbah.

Setelah itu tidak ada takbir lagi yang mengiringi sholat.

"Menurut jumhur ulama tidak ada takbir setelah sholat di Hari Raya Idul Fitri. Artinya setelah sholat Magrib di hari raya Idul Fitri sudah ngga usah pakai takbir karena di dalam Idul Fitri tidak ada takbir muqayyad yang terikat dengan waktu sholat," jelas Buya Yahya.

Hal itu berbeda dengan Hari Raya Idul Adha yang mana ada takbir muqayyad yang mengiringi sholat hingga hari tasyrik.

Tasyrik adalah 3 hari setelah Idul Adha yakni pada 11,12, 13 Dzulhijjah.

Sehingga pada Idul Adha ada takbir setelah sholat sampai hari tasyrik selesai.

Baca juga: 30 Twibbon Lebaran dan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2024, Cocok Dibagikan ke Media Sosial

Bacaan Takbir Hari Raya Idul Fitri

Tuntunan takbir yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw menurut Muhammadiyah adalah sebagai berikut:

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar. Allaahu akbar walillaahil hamd

Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah."

atau

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar

Artinya: Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar

Baca juga: Rekam Jejak Brigjen Pol Rinny Shirley Theresia Wowor, dari Pama Dispsi hingga Badan Intelijen Negara

Hal tersebut berdasarkan dalil:

عَنْ سَلْمَانَ قَالَ: كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَ جَاءَ عَنْ عُمَرَ وَابْنِ مَسْعُوْدٍ: اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

“Diriwayatkan dari Salman, ia berkata: bertakbirlah dengan Allaahu akbar, Allaahu akbar kabiiraa. Dan diriwayatkan dari Umar dan Ibnu Mas’ud: Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.” [HR. Abdul Razzaaq, dengan sanad shahih].

(Tribunnews.com/Bangkit N)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini