Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menilai kemungkinan Prabowo Subianto jadi jembatan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri masih ada.
Budi meminta semua pihak untuk menunggu momen tersebut.
Baca juga: Kala Gibran, Bahlil, hingga TKN Kompak Sentil Hasto soal Rencana Pertemuan Jokowi dan Megawati
"Semua mungkin. Kalau dalam politik itu tidak ada yang tidak mungkin, karena politik itu kan the art of possibility," kata Budi Arie kepada wartawan, Jumat (19/4/2024).
Budi memastikan Projo mendukung semua pihak bersatu dan akur.
Namun, jika memang ada yang enggan bersatu, dia mempersilakan, sebab hal itu hak setiap orang.
"Kita pengin orang semua rukun. Yang mau berantem dan enggak mau bersatu silakan. Kalau kita maunya kita ingin Indonesia solid, sebagai negara persatuan penting," tandas dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan kondisi hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
Hasto lantas bicara soal pengkhianatan demokrasi, supremasi hukum yang sudah dilanggar serta spirit anti nepotisme, kolusi, dan korupsi yang tak lagi sejalan.
Sehingga, menurutnya, praktik-praktik semacam itu tak bisa dibiarkan.
"Ya ketika konstitusi sudah dikhianati, ketika demokrasi sudah dikebiri, ketika supremasi hukum sudah dilanggar, spirit anti nepotisme, kolusi, dan korupsi, kemudian bersemai dengan dukungan kekuasaan, apakah ini kita biarkan?" kata Hasto saat ditanya hubungan Megawati dan Jokowi usai menyerahkan Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Baca juga: Megawati hingga Habib Rizieq Ajukan Amicus Curiae ke MK, KPU Tegaskan Tak Bisa Jadi Alat Bukti
Hasto pun mengingatkan, bahwa sebagai bangsa pejuang, semua pihak harus harus memiliki satu prinsip yang sama.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga mengklarifikasi soal video yang beredar yang menarasikan pertemuan antara Megawati dan Jokowi pada momen Idul Fitri 2024.
Politisi asal Yogyakarta ini pun menegaskan bahwa tidak ada pertemuan kedua tokoh tersebut.
Sebab, Hasto mengatakan bahwa pihak-pihak yang bertemu langsung dengan Megawati merupakan orang-orang yang memiliki visi misi yang sama dalam menjaga dan merawat bangsa dan negara.
"Tidak ada pertemuan (Megawati dan Jokowi). Kami menjadi benteng demokrasi. sehingga, pertemuan hanya dilakukan terhadap orang-orang yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara, kedaulatan rakyat itu yang memperjuangkan demokrasi," jelas Hasto.