TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat hingga kini belum juga mengungkap siapa saja nama-nama kader terbaiknya yang akan diserahkan masuk dalam kabinet menteri jika Prabowo-Gibran dilantik sebagai presiden dan wakil presiden.
Meski begitu kata Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus menjadi orang pertama yang masuk jajaran menteri dari Demokrat.
"Kalau bertanya kepada saya pribadi, Mas AHY bukan prioritas, tapi Mas AHY orang pertama yang harus menjadi menteri dari Demokrat," kata Herzaky kepada awak media, Jumat (19/4/2024).
Pasalnya kata Herzaky, AHY merupakan kader terbaik milik Demokrat yang selama ini dimintakan oleh Prabowo Subianto.
"Ya bagi saya tadi, kenapa, (AHY) Kader terbaik (Demokrat)," ujar dia.
Hanya saja, Herzaky menyatakan perihal jatah kursi bagi Partai Demokrat nantinya baik itu jumlah maupun posisi akan diserahkan sepenuhnya kepada pemilik hak prerogatif.
Dalam hal ini, yang dimaksud oleh Herzaky adalah kewenangan dari Prabowo Subianto sebagai presiden.
"Ya menterinya, kita percayalah kepada Pak Prabowo, melihat kapasitas, kapabilitasnya, hari ini beliau sudah menjadi menteri ATR/kepala BPN, kita lihat bagaimana kinerja beliau, beliau bekerja semaksimal mungkin, belajar dengan cepat, dan alhamdulilah kan selama ini ada terobosan-terobosan yang sudah dilakukan," beber dia.
Termasuk soal potensi atau kabar diberikannya satu jatah Menteri Koordinator untuk Partai Demokrat, Herzaky masih enggan berbicara itu lebih jauh.
Baca juga: Poster Kandidat Menteri Kabinet Prabowo-Gibran 2 Kali Beredar, Ini Versi Terbarunya
Terpenting kata dia, apapun yang diberikan dan diperintahkan oleh Prabowo-Gibran nantinya untuk Demokrat, pihaknya siap menjalani tanggung jawab tersebut.
"Ya kita, mungkin saja di menko, mungkin saja di teknis, tergantung Pak Prabowo karena Mas AHY enggak pernah memilih-milih tugas. Beliau di manapun ditempatkan siap, dipercaya oleh Pak Prabowo, memberikan tempat terbaik untuk masyarakat bangsa dan negara," tukas Herzaky.