TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan orang menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, hari ini, Jumat (19/4/2024).
Pantauan Tribunnews.com, massa aksi sudah mulai berkumpul sejak pukul 11.30 WIB siang.
Mereka menuntut Mahkamah Konstitusi (MK) bersikap adil, khususnya menjelang putusan terkait sengketa Pilpres 2024 yang akan dilaksanakan pada 22 April mendatang.
Dalam aksi tersebut, massa memampangkan wajah para hakim MK yang menangani PHPU Presiden.
Ada wajah Ketua MK Suhartoyo, Wakil Ketua MK Saldi Isra, Hakim Konstitusi Arief Hidayat, Enny Nurbaningsih, Daniel Yusmic P Foek, Arsul Sani, Guntur Hamzah, dan Ridwan Mansyur.
Di bawah wajah para hakim tertulis kalimat "Mengawal para hakim Mahkamah Konstitusi gunakan nurani dan akal budi, tidak terpengaruh godaan dan ancaman duniawi.".
Selain itu, terlihat sebuah spanduk berebentuk persegi panjang tertulis kalimat yang bertujuan untuk mengingatkan para hakim MK untuk adil dalam memutus sengketa Pilpres, "Masihkan Anda percaya kepada Tuhan? Bila tidak... Berbuatlah sesukamu," demikian kalimat tersebut.
Seharusnya hari ini demo terkait MK juga dilakukan oleh pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, namun batal atas arahan Prabowo.
Sebagaimana disampaikan tadi, rencana aksi damai yang bakal digelar hari ini oleh para pendukung, relawan, dan pemilih pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran dibatalkan.
Padahal jadwalnya, aksi damai tersebut dilakukan pukul 14.00 WIB siang tadi.
Aksi tersebut terpaksa dibatalkan setelah mendapat imbauan langsung dari Prabowo.
Pembatalan aksi damai disampaikan oleh Komandan Relawan TKN Prabowo-Gibran, Haris Rusly Moti dalam konferensi pers pada Kamis (18/4/2024) malam.
Haris mengimbau kepada seluruh pendukung untuk menahan diri dan taat pada arahan yang disampaikan Prabowo.
Padahal sebelumnya Haris mengatakan setidaknya sudah ada 75 ribu orang dari 350 komunitas pendukung Prabowo sudah mengonfirmasi kehadiran dalam aksi ini.
Bahkan ia juga mencatat bahwa sudah banyak pendukung yang menyewa bus atapun membeli tiket pesawat dan kereta untuk ke Jakarta.
Sebagai informasi, Prabowo Subianto meminta 96,2 juta pemilih Prabowo-Gibran agar tidak menggelar aksi di jalanan atau di tempat-tempat lain menyikapi perkara Pilpres 2024.
Prabowo meminta kepada seluruh pendukungnya untuk tidak melakukan segala bentuk aksi apapun demi menciptakan kerukunan di antar masyarakat.
"Saudara-saudara sekalian, saya Prabowo Subianto meminta dengan sungguh-sungguh kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya 96,2 juta rakyat Indonesia yang telah memilih pasangan Prabowo- Gibran untuk tidak melakukan aksi apapun di depan gedung Mahkamah Konstitusi ataupun di tempat-tempat lain," kata Prabowo dalam keterangannya, Kamis (18/4/2024) malam.
Prabowo mengeluarkan statemen tersebut tepat beberapa jam adanya kabar kalau pendukung pasangan capres nomor urut 2 akan menggelar aksi damai.
Rencananya aksi damai itu akan digelar pada Jumat (19/4/2024), yang bertempat salah satunya di depan Gedung MK RI dan Kementerian BUMN yang dijadikan titik kumpul.
Prabowo mengakui, tudingan yang dilayangkan pihak lain terhadap perolehan suara dirinya bersama Gibran Rakabuming Raka sejatinya memang melukai para pendukung.
Namun, Menteri Pertahanan RI (Menhan) itu tetap meminta agar suasana kondusif saat ini terjaga dengan tidak adanya aksi apapun dari para pendukung.
"Kita sadari bersama bahwa itu adalah tuduhan yang tidak mendasar. Dan kami dapat memahami bahwa pndukung Prabowo-Gibran, para pemilih Prabowo-Gibran sungguh amat terganggu dan memiliki reaksi yang cukup menyentuh hati terhadap tuduhan-tuduhan tersebut," tutur Prabowo.
Terlebih, dirinya meyakini kalau seruan untuk menggelar aksi merupakan ajakan yang provokatif.
Sehingga, Ketua Umum Partai Gerindra itu meminta kepada seluruh pendukungnya yang memberikan suara dalam Pilpres kemarin, harus waspada.
"Namun, kami meminta kepada pendukung pasangan Prabowo-Gibran, para pemilih yang sudah menggunakan hak pilihnya untuk selalu waspada, selalu hati-hati dan tidak terpancing, tidak dapat diprovokasi oleh siapapun, apalagi pihak-pihak yang menginginkan terjadi sesuatu yang menimbulkan suasana yang tidak sejuk dan suasana tidak tentram," ujar dia.
Terakhir, Prabowo berpesan agar seluruh pendukung pasangan Prabowo-Gibran untuk dapat menjaga demokrasi dengan menerapkan kerukunan antar rakyat.
Pasalnya, masyarakat yang rukun merupakan cita-cita seluruh pendiri bangsa dan para penerusnya.
"Berkali-kali saya ingatkan dengan kerukunan diantara kita dengan rasa persatuan dengan kearifan dengan kesejukan indonesia akan mencapai cita-cita bangsa," ujar dia.(*)