News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PKN Turun Tangan Bantu Pemerintah Cari Cara Entaskan Masalah Stunting

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskusi Nusantara menyambut Hari Kesehatan Nasional di Kantor Pimpunan Pusat PKN, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masalah penanganan stunting turut menjadi perhatian PKN.

Ketua Bidang Kesehatan Pembina Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dr Anjar Setya Widarti MARS mengaku pihaknya sangat serius menanggapi soal pengentasan stunting di Indonesia.

Berdasarkan data pihaknya, banyak hambatan yang harus diselesaikan.

“Ini ada beberapa hambatan yang terjadi dari permasalahan stunting, saya mau coba ambil contoh hal tersebut, ternyata banyak juga daerah-daerah yang menutupi situasi-situasi tentang pergerakan stunting tersebut,” kata Anjar di Kantor Pusat Pimpunan Nasional PKN, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).

Anjar menjelaskan, hambatan itu salah satunya datang dari daerah yang menutupi capaian target stuntingnya.

Baca juga: Anggapan Puskesmas dan Posyandu hanya untuk Orang Sakit Jadi Tantangan Menurunkan Angka Stunting

Sehingga, angkanya tidak beregerak.

“Saat ini, dalam penanganannya, beberapa daerah harus melalui mereka dulu untuk menjalankan program terkait dan tidak berdasarkan riset-riset atau hal seperti itu yang kita bisa masuk,” jelas Anjar. 

Anjar yakin, jika kegiatan stunting tidak dijalankan dengan serius maka dalam waktu 3 tahun target menurunkan angka stunting tidak akan berhasil.

“Jadi harus mempunyai kekuatan bersama dikerjakan secara serius dan fokus,” ungkap Anjar.

Baca juga: Pengabdian Dini, Turunkan Stunting dan Jadi Garda Terdepan Kesehatan Warga Desa Terpencil di NTT

Senada dengan itu, dalam Diskusi Nusantara menyambut Hari Kesehatan Nasional di Kantor Pimpunan Pusat PKN, narasumber dr Lucy Widasari menyoroti pentingnya Transformasi Kesehatan sebagai satu fondasi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

“Fokusnya adalah menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” kata dr Lucy.

Untuk itu, dr Lucy mencatat Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) adalah kunci yang diharapkan mampu menjadi langkah awal penurunan target prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024.

“Kondisi saat ini dalam upaya penurunan stunting belum optimal karena penurunan prevalensi stunting hanya 0,1 persen dalam satu tahun terakhir,” ujarnya. 

Maka dari itu, dia pun mendorong cara agar mendapatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa depan dengan bekal yang diberikan saat 1000 hari pertama kehidupan.

"Pencegahan stunting tidak bisa ditunda lagi dan harus difokuskan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak, yang merupakan fase paling kritis. Pada tahap ini, upaya pemenuhan gizi, imunisasi, serta kebersihan lingkungan harus dijalankan konsisten agar anak-anak tumbuh sehat," ucap dr Lucy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini