News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kader Muda PKS Siap Dukung Pemerintahan Baru

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al Habsyi di Tribunnews.com, Jumat (26/4/2024).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyiapkan kader-kader muda jika diminta mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Hal itu disampaikan dalam sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Kantor Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

“Kami siap, menyiapkan orang-orang kami di PKS, anak-anak muda yang cerdas-cerdas yang siap untuk berkontribusi buat negara. Tergantung dibutuhkan, kita siapkan,” kata Habib Aboe.

Baca juga: Presiden PKS Ungkap Wacana Usung Kembali Anies di Pilgub DKI 2024 Akan Dibahas Internal

Anggota DPR RI Dapil Kalsel menuturkan dalam berpolitik tidak ada yang tidak bermanfaat bagi bersama.

Menurutnya, semua partai politik memiliki kepentingan bersama yakni memajukan bangsa dan negara.

Habib Aboe Bakar menegaskan PKS mengambil sikap nothing to lose apabila tidak dilibatkan dalam pemerintahan baru.

“Tapi prinsipnya namanya kita ada di luar. Dan kita kalau pun dilibatkan juga terima kasih banyak. Kita siap,” ungkapnya.

Simak wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Habib Aboe Bakar:

Setelah penetapan Komisi Pemilihan Umum terkait dengan presiden dan wakil presiden terpilih pada 24 April 2024 yang lalu. Presiden terpilih Prabowo Subianto langsung tancap gas, melakukan silaturahmi politik ke sejumlah partai dan tokoh. Bagaimana sebenarnya sikap politik PKS ke depan setelah kemarin Pak Surya Paloh menyatakan bahwa Nasdem berada di dalam koalisi dengan Pak Prabowo Subianto untuk pemerintahan ke depan. Silahkan Pak Habib?

Jadi sebelum saya melangkah jauh, saya mau ucapkan selamat buat Tribun dengan pantun.

Naik gunung, awas ada tanjakan. Turun gunung, awas banyak kelokan.

Di undang Tribun bikin kegirangan, Podcastnya bikin orang jadi penasaran.

Jadi Pak Febby, sehubungan dengan permasalahan telah diputuskannya oleh MK, kita buktikan perhatiannya dengan hasil keputusan yang ada. Dengan mendatangi penetapan.

Kita datang, bahwa kita benar-benar konsekuen bahwa apa yang diputuskan MK, kita datangi. Sudah. Karena kita tahu kan, MK ini keputusannya tidak bisa. Final and binding.

Baca juga: Surya Paloh Sambut Baik Sinyal PKS Ikut Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Final and bindingnya ini membuat kita tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi buat kami, keputusan MK ini sudah, kita lanjutkan. Sudah.

Kita terima, dan tinggal bagaimana, next ke depan.

Next ke depan PKS siap dimana saja. PKS dalam artian sementara ini, kita lagi menunggu.

Sudah datang beliau ke Nasdem, sudah datang beliau ke PKB. Besok kami ada halal-bihalal. Kami juga ingin undang beliau.

Kita undang, tapi kita tidak tahu kalau dia ada kesibukannya. Tidak ada masalah, masih banyak waktu yang bisa kita lakukan.

Buat kami kan anak muda, Pak Prabowo orang tua. Kita datang pun kita tidak ada masalah. Jadi buat kami PKS saat ini, kita siap dengan segala kondisi apapun.

Tergantung dialog kita nanti dengan.

Pak Habib, kalau di PDI Perjuangan kan ada forum rakernas untuk menentukan sikap politik. Apakah di PKS juga ada semacam forum lanjutan untuk menentukan sikap politik?

Ada, jadi ada majelis syuro.

Tapi majelis syuro ini kan tidak gampang ngumpulkan nasional. Jadi dalam anggaran dasarnya, setiap banyak keputusan itu boleh diputuskan oleh DPTP. Dewan Pimpinan Tinggi Pusat.

Ada sembilan orang, gitu di sana. Itu boleh ya? Boleh. Jadi ketika dalam perjalanan semacam ini, kayak kemarin, kita sudah diputuskan.

Tinggal boleh kita melobi bagaimana dengan kondisi. Apa yang akan dilakukan oleh Pak Prabowo dan Gibran kepada kami.

Pak Habib, dalam politik praktis itu ada take and give. Kalau boleh saya tahu, apa syarat dan rukun yang ingin disampaikan?

Begini ya, kami ini kan sudah biasa di luar. Kami tidak terlalu berharap banyak sesuatu lah. Apalagi kita adalah kawan daripada patner dalam bersaing untuk pemenangan. Kita ada di 01, beliau di 02.

02 sudah diputuskan dengan jumlah suara yang signifikan. Menang, sungguh pun banyak catatan. Catatan banyak sekali.

Dengan dissentingnya aja itu menggambarkan ada sesuatu fenomenal yang serius itu. Dalam sejarah nggak pernah MK tidak ada dissenting untuk memutus pilpres. Nggak ada.

Ini ada Saldi, ada Arief dokter, ada dokter Ernie. Arti tiga orang ini kita patut katakan bahwa jiwa demokrasinya cukup bagus. Jadi kami melihat keputusan kayak begitu, ya berarti masih ada orang yang melihat.

Ada catatan besar dalam proses pemilu. Kalau nggak kan nggak ada dissenting.

Tadi belum dijawab itu. Apakah memang tidak berharap banyak? Itu artinya ketika nanti memang PKS memutuskan untuk bergabung dengan Prabowo. Tidak ada syarat?

Kita nothing to lose aja ya. Dalam politik itu tidak ada yang tidak ada manfaat bersama. Pasti ada kepentingan yang kita inginkan.

Tapi prinsipnya namanya kita ada di luar. Dan kita kalau pun dilibatkan juga terima kasih banyak. Kita siap.

Dan jelas kami siap menyiapkan Orang-orang kami di PKS, anak-anak muda yang cedas-cedas yang siap untuk berkontribusi buat negara. Tergantung dibutuhkan, kita siapkan.

Bib, dalam koalisi ini, keharusnya pilih kemarin itu kan PKB sebagai rekan koalisi di 01 kan dapat suara yang signifikan. Termasuk dari partai Nasdem juga. Kalau di PKS kok angkanya ngaruhnya efek ekor jasnya kurang signifikan?

Sebenarnya bukan pengaruhnya tidak signifikan.

Dengan dia naik saja 3 kursi menurut saya itu sudah sebuah hal yang bagus. Bisa mempertahankan dirinya.

Karena memang bukan main ini pemilu saat ini. Sangat. Saya nggak bisa bilang brutal, amburadul, nggak berani saya ngomong begitu.

Tapi faktanya memang nggak mudah. Jadi kita dapat segitu aja udah bagus. Kotel efek kita ya sebegitulah.

Pak Habib, ini sudah 10 tahun, ya kurang lah PKS berada di luar pemerintahan. Boleh nggak Pak Habib memberi catatan kepada pemerintahan Jokowiselama 9 tahun belakangan ini?

Catatan banyak sekali ya. Artinya kalau tidak ada catatan tidak mungkin.
Maksudnya kita dukung. Justru kita ingin memberikan masukan supaya kita bisa bertanding. Sehingga nanti dengan kondisi apapun.

Kecuali nanti kita udah kondisi apapun ya baru kita bersanding. Yang jelas catatan menyakut masalah demokrasi, bagaimana cara mengatasi ekonomi masyarakat, Menyakut masalah undang-undang, Menyakut cara ngambil keputusan. Banyak sekali. Banyak.

Habib, tadi disinggung-singgung soal demokrasi tadi ya. Catatan mengenai demokrasi. Beberapa waktu yang lalu bahkan banyak pihak menyebutkan presiden terlalu cawe-cawe dalam keadaan politik ini. Bahkan ada kesan bahwa pemerintah tidak begitu welcome lah. Atau tidak begitu friendly dengan PKS. Benarkan?

Ikan berenang di lautan, tertangkap oleh jaring nelayan.

Jadi oposisi jangan ditanyakan. Ini pemerintahan kita siapkan.

Jadi kalau ditanyakan tadi, apalah tadi pertanyaannya.

Tadi yang ini kan catatannya tadi demokrasi presiden banyak di luar ya. Cawe-cawe?

Ya iyalah cawe-cawe, emang cawe-cawe kok. Masa kita bilang tidak?

Lalu kemudian ada kesan pemerintahan itu tidak begitu welcome, tidak begitu friendly lah dengan PKS?

Tidak. Saya tidak melihat seperti itu. PKS sebenarnya diharapkan. Cuma di publiknya ini tidak kelihatan.

Jadi PKS ini partai yang bisa merangkul dan tidak perlu memukul. Kalau sekali-sekali perlu ada waktu memukul, itu pun masukan sehat.

Sifatnya masukan. Bukan memukul dalam artian menjatuhkan, tidak memukul untuk membangun. Jadi dari catatan-catatan kelemahan dalam demokrasi di Jokowi ini memang menjadi catatan besar sehingga makanya ada di disending hakim-hakim MK.

Tidak jauh berbeda catatan mereka dengan catatan kita. Mirip-mirip ya.

Tapi selama ini kenapa ya hubungan antara PKS dengan Presiden Jokowi itu tidak terlalu Bagus Pak?

Bagus Pak. Kami sudah silahturahmi berapa kali Pak. Apalagi Habib Salim.

Habib Salim itu orang Solo. Dekat dengan beliau.

Dia kalau ke Solo itu selalu silahturahmi. Cuma tidak ke Publik.
Tidak ke Publik. Kami dekat Pak. Dan anggota-anggota DPR kami ada beberapa yang dekat dengan beliau khususnya dari Solo ya.

Habib, dalam dua kali Pilpres PKS selalu memberikan support, dukungan kepada Pak Prabowo. Kemudian di tahun 2024 beralih kepada Pak Anies. Apa catatan PKS terutama Pak Habib terkait dengan Pak Prabowo yang dalam 10 tahun mendapat dukungan dari PKS itu?

Begini, kita dengan Prabowo itu sampai Prabowo punya ungkapan teman sekutu. Tapi bukan sekutu, segajang. Jadi kita ini memang hubungannya dekat.

Tik-tok-tik-tokannya itu sudah cukup bagus. Ya, tinggal permasalahan cara ngambil keputusan di akhir saja. Itu saja.

Tapi adakah catatan selama 4 tahun belakangan ini kan Pak Prabowo berada di koalisi pemerintahan dengan Pak Jokowi. Berada di dalam pemerintahan Pak Jokowi?

Jadi memang Pak Prabowo ini tingkat nasionalisnya terlalu tinggi.

Jadi dia nggak pandang soal masalah baperan, penilaian masyarakat, di dalam, di luar. Dan dia nggak biasa dalam oposi-oposisi Prabowo. Prabowo itu senang duduk di pemerintah.

Dan kebetulan gayung bersambut antara Prabowo dan Jokowi. Sehingga duduk. Makanya ternyata berkelanjutan sampai saat ini Prabowo yang diperhatikan.

Yang musti ini kan Ganjar. Ini kan cerita politik ini terlalu dramatis yang sangat, Ya saya nggak bilang drakor lah ya. Tapi faktanya begitu.

Mana sangka cerita itu ganjar tidak dipilih. Nggak ada yang nyangka ya. Nggak ada.

Dan banyak yang kecelek tuh partai-partai. Saya nggak usah sebutkan lah. Yang tadinya udah ini itu, Eh ternyata di luar Pak Jokowi.

Tunggu dulu. Sebelum lanjut karena ini menyangkut Prabowo.

Gesit-gesit ikan lemuru. Enak dibakar di atas tumpung. Buat Pak Prabowo bukan orang baru. PKS pasti sedang dirindu.

Pak Habib, Pak Surya paloh sudah jelas-jelas mendukung. Pak muhaimin juga memberikan sinyal begitu?

Masih tipis-tipis.

Sepanjang karena ini sesama koalisi pendukung Pak Anies. Apakah ada komunikasi sebelumnya? Misalkan, Pak Habib, Pak PKS, gue ini sudah mau masuk nih? Ada ya?

Ada. Kita dialog sama Surya Paloh sangat dalam. Sampai Pak Surya Paloh mengasih masukan-masukan.

Sebelum beliau masuk datang ke Prabowo semalam. Kita datang ke Surya Paloh duluan kan. Kita silahturahmi, kita saling memberikan masukan.

Dan itu diceritakan ya? Ceritakan. Dan akhirnya kita juga begitu Prabowo datang ke PKB. Kami pun nggak datang ke PKB.

PKB pun cerita apa adanya. Jadi nggak ada masalah. Buat kami, sudah lah. Ini telah berakhir. Catatan-catatan demokrasi sudah bercatatan yang diwakilkan oleh disentingnya siapa sih? Entah. Itu udah catatan besar.

Bukan sembaranga . Artinya apa? Sekarang gimana PKS next-nya? Kita siap. Kita ingin menyiapkan kader-kader kita. Untuk berkontribusi dengan kepemimpinan yang akan datang. Soal dipilihkan itu usaha lain. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini