TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bergabung dengan partai politik (parpol) lain setelah 20 Oktober 2024?
Masa depan politik Jokowi menjadi tanda tanya setelah PDIP menyatakan sang presiden bukan lagi kader mereka.
Santer kabar Jokowi akan berganti "baju" alias pindah partai, dan ini dikuatkan dengan pernyataan Menkominfo yang juga Ketua Umum relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi.
Budi Arie memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bergabung dengan partai politik (parpol) lain. Menurutnya, mengabdi untuk bangsa bisa melalui tempat lain selain PDIP.
"(Disebut sudah bukan kader) Ya beliau asyik-asyik saja. Mengabdi di republik ada tempatnya," ujarnya, Rabu (1/5/2024).
Soal ke mana Jokowi akan berlabuh, Budi Arie tak menyebutkan detail, dia cuma meminta publik untuk bersabar.
"Ya tunggu saja (akan merapat ke parpol lain). Kalau sekarang dibocorkan kurang seru," kata Budi Arie.
Beberapa waktu lalu, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI PDIP Komarudin Watubun menyebut, Jokowi sudah tak lagi menjadi kader partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut.
Sebab, sikap politik yang bersangkutan sudah berbeda dengan partainya.
Ia menyebut, sikap politik Jokowi, anak dan menantu Jokowi sudah menjelaskan jikalau mereka hanyalah bagian dari masa lalu PDIP.
Komarudin juga menegaskan, Jokowi tak perlu mengembalikan kartu tanda anggota karena sudah menjadi bagian dari masa lalu.
Serangan masif PDIP ke Jokowi
Beberapa waktu lalu, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto kerap melontarkan serangan kepada keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pertama, kritikan pedas kepada Gibran Rakabuming Raka, dan kedua, menyebut Jokowi akan mengambil alih kursi Ketua Umum PDIP.