News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Vaksin AstraZeneca

Ketua MPR Bambang Soesatyo Minta Kemenkes Terbuka Soal Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk tidak menutupi informasi tentang efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Hal ini menanggapi, pemberitaan terkait produsen vaksin Covid-19, AstraZeneca yang mengakui bahwa vaksin yang mereka produksi dapat menyebabkan efek samping yang sangat jarang terjadi, yakni Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome atau VITT (Vaccine Immune Thrombosis with Thrombocytopenia).

"Kami meminta keterbukaan produsen vaksin covid-19 AstraZeneca untuk menjelaskan kepada masyarakat sekecil apapun efek yang ditimbulkannya vaksin tersebut," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/5/2024).

Ia juga berharap, pemerintah bersama Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) untuk segera merespon pemberitaan tersebut, dengan melakukan survei yang lebih intensif.

Meski, hasil surveilans aktif dan pasif yang sampai saat ini masih dilakukan Komnas KIPI bahwa belum ditemukan adanya kejadian TTS setelah pemakaian vaksin AstraZeneca di Indonesia.

"Mendorong agar produsen vaksin AztraZeneca untuk terus melakukan uji coba vaksin tersebut agar mengetahui efek samping akibat vaksinasi yang dilakukan sebelum digunakan untuk manusia," kata dia.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Disebut Punya Efek Samping Pembekuan Darah, Mungkinkah Muncul Setahun Disuntikan?

Disamping itu pihak produsen vaksin AZ harus menjelaskan secara detail sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

Serta, mendorong Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) untuk terus melakukan pemantauan terhadap efek samping yang ditimbulkan oleh setiap kasus dari vaksin Covid-19 di seluruh negara, guna keperluan penelitian lebih lanjut.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Disebut Punya Efek Samping Pembekuan Darah, Mungkinkah Muncul Setahun Disuntikan?

Serta diharapkan, Kemenkes bersama Komnas PP KIPI agar terus memantau masyarakat melalui surveilans aktif dan pasif pasca imunisasi Covid-19, utamanya kepada masyarakat yang memperoleh vaksin AstraZeneca guna memastikan tidak adanya kasus dari efek samping AstraZeneca.

Komnas KIPI Buka Suara

Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) angkat bicara terkait kabar tersebut.

Ketua KIPI Prof. Hinky Hindra Irawan Satari menyebut, tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca di Indonesia.

Ia menuturkan, pemantauan dan pengawasan terkait vaksin masih dilakukan oleh Komnas KIPI.

Hingky pula menegaskan bahwa keamanan dan manfaat sebuah vaksin sudah melalui berbagai tahapan uji klinis, mulai uji klini tahap 1, 2, 3 dan 4 termasuk vaksin Covid-19 yang melibatkan jutaan orang, sampai dikeluarkannya izin edar.

"Dan pemantauan terhadap keamanan vaksin masih terus dilakukan setelah vaksin beredar” kata Prof Hinky dikutip dalam keterangan resmi pada Kamis (2/5/2024).

Sesuai rekomendasi WHO, Komnas KIPI bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM melakukan surveilans aktif terhadap berbagai macam gejala atau penyakit yang dicurigai ada keterkaitan dengan vaksin Covid-19 termasuk TTS.

Survei dilakukan di 14 rumah sakit di 7 provinsi yang memenuhi kriteria selama lebih dari satu tahun.

“Selama setahun, bahkan lebih, kami amati dari Maret 2021 sampai Juli 2022. Kami lanjutkan lebih dari setahun karena tidak ada gejalanya, jadi kami lanjutkan beberapa bulan untuk juga supaya memenuhi kebutuhan jumlah sampel yang dibutuhkan untuk menyatakan ada atau tidak ada keterkaitan. Sampai kami perpanjang juga tidak ada TTS pada AstraZeneca,” jelas Prof Hinky.

“Sehingga, kami melaporkan pada waktu itu tidak ada kasus TTS terkait vaksin Covid-19,” lanjut dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini