News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunjungan Jokowi ke Konawe

Terkuak Kalimat Pria di Konawe yang Mendadak Dekati Jokowi dari Belakang, Teriak Gaji Ditahan

Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan BLUD RS Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024). Tiba-tiba seorang pria merangsek dari arah belakang, namun berhasil diadang Paspampres. - Pria di Konawe, Sulawesi Tenggara mendadak terobos Paspampres dan hampiri Presiden Jokowi, teriak soal gaji 6 tahun ditahan.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tiba-tiba menerobos pasukan pengamanan Presiden (Paspampres) untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke RSUD Konawe Sultra, Selasa (14/5/2024).

Pria tersebut datang dari arah belakang saat Presiden Jokowi memberikan Keterangan Pers resmi kepada Media di depan Lobby RSUD Konawe.

Pria berbatik cokelat tersebut setengah lari menuju ke arah Presiden Jokowi dari belakang, sambil berteriak.

Bahkan, aksi mengejutkan pria bernama Mahyuddin itu sempat menyenggol sedikit Presiden Jokowi hingga membuatnya goyah dari posisinya.

Melihat hal tersebut, Paspampres pun langsung menghadangnya, agar tidak mengganggu aktivitas Presiden Jokowi.

Saat menghampiri Presiden Jokowi, ternyata pria itu menanyakan mengenai masalah gajinya yang sempat tertahan di Konawe Sultra.

"Gaji saya pak ditahan pak, oleh negara sudah 6 tahun," teriak pria tersebut, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Sosok Mahyuddin 

Kepala BKPSDM Kabupaten Konawe, Suparjo mengonfirmasi bahwa Mahyuddin sudah dinonaktifkan sejak tahun 2012 silam.

Namun, Mahyuddin diketahui masih menerima gaji sampai 2018 lalu.

"Dia bukan ASN, NIP-nya dinonaktifkan, ada surat dari BKN untuk pemberhentian gajinya yang dikeluarkan tahun 2012," ujarnya kepada TribunnewsSultra.com.

"Tapi yang bersangkutan masih terima gaji sampai tahun 2018," ucap Suparjo.

Baca juga: Paspampres Dalami Aksi Pria Tiba-tiba Menerobos, Dekati dan Tarik Jokowi dari Belakang di Konawe

Mahyuddin diangkat sebagai PNS pada 2010 dan bekerja sebagai Sekretaris Desa Awuliti Kecamatan Lambuya.

Namun, pada 6 Maret 2012 lalu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menerbitkan surat pembatalan.

Sebab, pengangkatan Mahyuddin sebagai sekretaris desa tidak memenuhi syarat/ketentuan.

Bahkan, diketahui hingga saat ini, Mahyuddin tidak terdaftar dalam aplikasi kepegawaian.

Keterangan Istana

Pihak Istana melalui Plt Deputi Protokol, Pers, dan Media, Yusuf Permana mengatakan, tim pengamanan telah berkomunikasi dengan pria tersebut mengenai tujuannya melakukan aksi itu.

Setelah ditelusuri, ternyata pria tersebut ingin menyampaikan masalah kepegawaiannya sebagai PNS di Kabupaten Konawe kepada Presiden Jokowi.

Mengetahui hal itu, Yusuf mengatakan bahwa pihaknya langsung berkomunikasi dengan Pemkab Konawe dan Pemprov Sultra untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi.

Yusuf menyampaikan, secara keseluruhan kunjungan kerja Presiden ke Sultra berjalan dengan baik dan lancar.

Tidak lupa, ia juga berterimakasih kepada tim pengamanan yang selalui sigap melakukan pengamanan kepada Presiden.

Begitu pun ucapan terima kasih kepada masyarakat yang antusias menyambut kedatangan Presiden.

"Kami ucapkan terima kasih juga kepada Jajaran pengamanan yang sangat bersahaja dalam melakukan pengamanan kunjungan kerja Presiden RI selama di Provinsi Sulawesi Tenggara," pungkas Yusuf.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul BKPSDM Konawe Sebut Pria Nekat Terobos Paspampres Keluhkan Gaji ke Presiden Jokowi Sudah Nonaktif

(Tribunnews.com/Rifqah/Tuafik Ismail) (TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini