Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mulai mengerahkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) hingga alat berat untuk mengatasi banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan pemerintah menargetkan proses penanganan darurat kejadian tersebut dapat berjalan optimal dan cepat sehingga lokasi terdampak dapat segera pulih dan kembali normal.
Baca juga: VIDEO Banjir Bandang di Sumbar Makan Korban, Menko PMK: Sudah Ingatkan Pemprov Sumbar
Ia mengatakan pemerintah terus berupaya untuk mengubah situasi darurat bencana tersebut menjadi rehabilitasi dalam waktu secepat mungkin.
Untuk itu, BNPB bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Operasi itu digelar guna mendukung proses evakuasi dan perbaikan sarana dan prasarana yang ada sehingga penanganan darurat tidak terhambat cuaca buruk yang masih berpotensi terjadi sebagaimana prakiraan BMKG untuk wilayah Sumatra Barat.
"Kami tidak ingin dalam usaha pada tahap tanggap darurat ini terhambat lagi prosesnya karena adanya turun hujan dan cuaca buruk sehingga adanya bencana susulan," kata dia.
"Maka hari ini sudah bergerak pesawat untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca, besok kita lanjutkan lagi di wilayah Sumatra Barat diharapkan seminggu ke depan tidak ada hujan," sambung dia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya tengah menyiapkan dan memperhitungkan jumlah sortie yang akan dilakukan dengan melihat tak menentunya cuaca yang ada.
Persiapan yang dilakukan tersebut dirancang untuk operasi selama tujuh hari ke depan.
Baca juga: Operasional BTS Terganggu Imbas Banjir Bandang di Sumbar, XL Axiata Kerahkan Tim ke Lapangan
Diperkirakan sebanyak 4 sampai 11 penerbangan akan dilakukan bergantung pertumbuhan awan.
Sedangkan pesawatnya disiapkan sampai 22 Mei 2024.
Alat Berat Dikerahkan
Untuk itu, ia meninjau empat lokasi pada Selasa (14/5/2024) termasuk di antaranya untuk memastikan alat berat sudah mulai digunakan untuk membersihkan material banjir di area pemukiman.
Hal itu disampaikannya saat meninjau lokasi terdampak di Bukikbatabuah, Kabupaten Agam pada Selasa (14/5/2024).