Dengan bertindak sebagai pribadi di luar partai, menurut Yusril, dirinya akan dapat lebih leluasa menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk turut serta dalam memecahkan persoalan bangsa. Khususnya dalam membangun hukum dan demokrasi di negara.
Ia menjelaskan pergantiannya dengan Fahri Bachmid telah berjalan secara demokratis, sah dan konstitusional dengan menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan kebersamaan.
Akan Gabung Pemerintah?
Keputusan Yusril Ihza Mahendra yang mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PBB menjadi pertanyaan.
Ada spekulasi Yusril sedang bersiap untuk bergabung ke dalam pemerintahan.
Menanggapi hal itu, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan dirinya tidak tahu menahu apakah Yusril akan bergabung ke dalam pemerintahan.
Dasco menyampaikan pihaknya masih fokus untuk mengkaji program-program yang akan dibawa Prabowo saat terpilih menjadi presiden mendatang.
Mundur dari Ketua Umum PBB Demi Jadi Jaksa Agung?
Yusril Ihza Mahendra membantah kabar dirinya mundur dari Ketua Umum PBB untuk menjadi Jaksa Agung di Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
"Enggak benar itu," kata Yusril kepada wartawan, Senin (20/5/2024).
Yusril mengatakan dirinya akan tetap terlibat secara intens baik sebagai akademisi maupun sebagai profesional di bidang hukum dan pemerintahan.
Menurutnya, dengan membebaskan diri dari ikatan partai, dirinya merasa lebih leluasa bergerak dan berbuat.
"Katakanlah saya dapat bertindak sebagai seorang negarawan yang mengatasi segala faham dan golongan untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Yusril.
Dalam kondisi seperti itu, kata Yusril, dirinya bisa berbuat optimal menggunakan segala kemampuan dan keahlian untuk memecahkan persoalan-persoalan bangsa.
Baca juga: Klarifikasi Yusril soal Kabar Mundur dari PBB Demi Jadi Jaksa Agung di Pemerintahan Prabowo
"Katakanlah dalam membangun kehidupan hukum, demokrasi dan konstitusi, tanpa beban anggapan memperjuangkan kepentingan partisan," ungkapnya.