TRIBUNNEWS.COM - Inilah alasan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat kerja nasional (Rakernas) V.
Ketua DPP PDIP yang juga Ketua Steering Commitee (SC) Rakernas V, Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan alasan mendasar tak mengundang Jokowi hingga putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.
Djarot pun mengungkap soal pelanggaran etika.
"Karena sudah bertentangan, bukan hanya pada AD/ART partai, melainkan juga pada konstitusi negara,” kata Djarot, menjawab pertanyaan awak media soal alasan tak mengundang Presiden Jokowi.
Djarot mengungkap PDIP adalah partai ideologis yang menjunjung tinggi kebenaran dan konstitusi.
Oleh karena itu, kata Djarot, apabila ada kader yang melakukan pelanggaran etika dan konstitusi, maka sudah bukan lagi bagian dari kelurga besar partai berlogo banteng moncong putih, mengutip WartaKotalive.com.
Djarot juga mengungkap yang diundang dalam Rakernas V PDIP adalah khusus untuk internal partai.
Termasuk juga, lanjut Djarot, yang diundang adalah masyarakat pro demokrasi.
“Yang diundang adalah sahabat-sahabat, para cendekiawan, para akademisi, para civil society, budayawan, masyarakat pro demokrasi yang betul-betul berjuang menegakkan demokrasi yang jujur, adil, yang konstitusional, yang bermartabat,” pungkasnya
Hal-hal yang akan Dibahas di Rakernas V PDIP
Berikut ini 4 hal yang akan dibahas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dalam rapat kerja nasional (Rakernas) V:
Baca juga: Momen Puan Sopiri Megawati di Arena Rakernas V PDIP, Kok Ganjar Duduk Paling Belakang?
1. Evaluasi Hasil Pileg dan Pilpres 2024
Rakernas V PDIP menjadi momentum untuk mengevaluasi hasil Pileg dan Pilpres 2024.
2. Merumuskan Sikap Politik
Tak hanya itu di Rakernas V tersebut, PDIP juga akan merumuskan sikap politik partai terkait konsolidasi menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Juga membahas dinamika politik nasional dan internasional, serta isu-isu pokok rakyat.
3. Strategi Pemenangan
Rakernas V PDIP juga akan membahas strategi pemenangan Pilkada serentak yang akan berlangsung pada November 2024.
“Secara intens untuk merumuskan sikap-sikap politik partai berkait dengan konsolidasi partai di dalam menghadapi Pilkada serentak, sikap politik terkait dengan situasi dan dinamika politik nasional dan internasional, sikap politik terhadap berbagai persoalan pokok rakyat yang jelas direspon oleh PDI Perjuangan dan juga akan disampaikan sikap politik yang berkaitan dengan tantangan-tantangan demokrasi yang akan datang,” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, mengutip Kompas TV.
4. Sikap ke Pemerintah Indonesia Selanjutnya
Di Rakernas V PDIP juga akan juga mendengarkan suara arus bawah yang disampaikan oleh DPC, DPD Partai.
Hasto menyebut bahwa suara arus bawah sangat penting bagi PDIP, di mana memegang peran penting dalam Rakernas ke-V PDIP.
Termasuk bagaimana di dalam menyikapi pemerintahan yang akan datang.
“Tentunya harus dilakukan dengan mendengarkan seluruh elemen-elemen partai yang hadir di dalam rapat kerja nasional kelima tersebut,” kata Hasto.
Rakernas V PDIP tersebut diselenggarakan mulai hari ini, Jumat (24/5/2024) hingga Minggu (26/5/2024).
Diketahui Rakernas V PDIP mengangkat tema 'Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang' dengan subtema 'Kekuatan Kesatuan Rakyat, Jalan Kebenaran yang Berjaya'.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam seremoni pembukaan yang dihelat di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta.
Tak hanya itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga menyampaikan pidato politiknya.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Djarot Tegaskan Jokowi dan Gibran Bukan Bagian dari PDIP, Tak Perlu Diundang di Rakernas V,
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (WartaKotalive.com/Alfian Firmansyah) (Kompas TV/Fadel Prayoga)