Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hotman Paris selaku pengacara keluarga Vina Cirebon mengusulkan agar pihak kepolisian melakukan tes poligraf atau uji kebohongan terhadap para pelaku dalam kasus pembunuhan Vina dan pacarnya Eky.
Diketahui, sejauh ini sudah ada delapan orang terpidana, dan satu orang tersangka atas nama Pegi Setiawan alias Perong dalam kasus yang terjadi pada 2016 silam.
"Ya, justru itu. Semuanya harus dilakukan maksimum. Tes kebohongan, itu benar itu. Makanya saya bilang, yang bisa melakukan ini semua adalah political will dari aparat penguasa negeri ini," kata Hotman Paris kepada wartawan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (29/5/2024).
Tak hanya terhadap para pelaku, Hotman juga meminta agar uji kebohongan ini bisa juga dilakukan terhadap para saksi kasus tersebut.
"Kami enggak bisa apa-apa. Keluarga korban mana bisa. Jadi agar semua dites kebohongan. Benar itu. Termasuk 8 terpidana dites kebohongan. Kemudian saksi-saksi," jelasnya.
Bahkan, Hotman mendapat informasi jika satu kuasa hukum terpidana yang sudah bebas yakni Saka Tatal masih bersikeras jika peristiwa yang dialami Vina dan pacarnya, Eky adalah kecelakaan.
Baca juga: Lima dari 6 Terpidana Pembunuh Vina Cirebon Sebut Pegi Setiawan Tidak Terlibat Pembunuhan
"Ada lagi pengacara dari si Saka, yang ibu itu mengatakan, anaknya, itu kecelakaan murni. Orang saya ada visumnya nih, mengatakan bahwa itu, ini dia nih visumnya sekarang, hasil otopsi mengatakan di bagian intim dari si korban ada air manis sangat banyak sperma. Bagaimana bisa disebutkan itu kesalahan? Ada hasil otopsi, ada semua nih. Dan di dalam putusan pun, Saka itu ada peranannya," ungkapnya.
Untuk itu, Hotman Paris meminta aparat penegak hukum harus benar-benar serius dalam melakukan serangkaian proses penyidikan agar kasus itu bisa diketahui secara terang benderang.
Baca juga: 42 Pengacara Siap Bela Pegi Tersangka Kasus Vina Cirebon, Diyakini Tidak Bersalah
"Jadi apa lagi? Jadi memang ini benar-benar, benar Anda mengatakan tadi, ini benar-benar semua upaya harus dilakukan. Bawa semua tersangkanya, terpidana ke Jakarta, dilakukan tes kebohongan," jelasnya.