Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau pengungsian dan dapur umum darurat bencana erupsi Gunungapi Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis (30/5/2024).
Suharyanto meninjau Pos Pengungsian Desa Gam Ici untuk memastikan penanganan bencana berjalan baik.
Baca juga: Kawah Nirwana Lampung Barat Alami Tiga Kali Erupsi, Tidak Ada Korban Jiwa
Ia mengatakan kedatangannya diutus Presiden Joko Widodo secara langsung untuk melihat kondisi pengungsi warga Kabupaten Halmahera Barat yang saat ini harus mengungsi karena erupsi Gunung Ibu.
Ia juga mengatakan melihat dan memonitor perkembangan penanganan erupsi Gunungapi Ibu melalui laporan Tim BNPB yang ditempatkan di Halmahera Barat untuk melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah setiap hari.
Suharyanto mengatakan selalu berupaya melengkapi kekurangan yang ada berdasarkan laporan tersebut.
"Saya mewakili pemerintah pusat, menekankan kembali bahwa Bapak Ibu sekalian tidak sendirian, artinya kami dari pemerintah pusat tidak akan tinggal diam. Jadi BNPB datang ke sini juga tetap dengan memberikan bantuan," kata Suharyanto dalam Siaran Pers BNPB pada Kamis (31/5/2024).
"Tidak perlu khawatir. Kebutuhan dasar selama mengungsi akan ditanggung oleh pemerintah," sambung dia.
Berdasarkan hasil pengamatan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik Gunungapi Ibu mulai menurun meskipun tetap teradi erupsi selama beberapa hari terakhir.
Baca juga: Menteri AHY Cek Tanah Calon Relokasi Korban Erupsi Gunung Ruang
Ia mengatakan gunung tersebut sudah relatif lebih baik dibanding erupsi di awal-awal Mei 2024 lalu.
Meskipun 4 hari lalu aktivitasnya naik lagi, namun, kata dia, tidak setinggi daripada yang erupsi pertama kali.
"Berarti sudah ada penurunan. Kami sepakat belum bisa menurunkan status gunung, kita lihat satu minggu ke depan, kalau nanti PVMBG sudah nyatakan menurun ke level 3, maka pengungsi bisa kembali ke tempatnya masing-masing. Tapi kita harus tetap waspada," kata dia.
Ia mengatakan pemerintah pusat dan daerah akan memberikan penggantian asset dan juga mata pencaharian masyarakat yang terdampak erupsi.
Bagi aset masyarakat yang rusak, pemerintah pusat punya mekanisme perbaikan dan penggantian.