TRIBUNNEWS.COM - Berkunjung ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Partai Gerindra memperkenalkan tim gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran pada Jumat (31/5/2024).
Tim gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran ini dibentuk dalam rangka masa transisi pemerintahan baru.
Diketahui Tim gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran berisikan petinggi Partai Gerindra.
Salah satu yang menjadi anggota Tim gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran ini adalah keponakan Prabowo Subianto, yakni Thomas Djiwandono.
Lantas siapakah sebenarnya Thomas Djiwandono ini, serta bagaimana rekam jejaknya di dunia politik?
Berikut rangkuman rekam jejak Thomas Djiwandono yang menjadi anggota Tim gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Rekam Jejak Thomas Djiwandono
Melansir laman resmi Partai Gerindra, Thomas Djiwandono diketahui berasal dari keluarga terpandang yang mayoritas bekerja di bidang ekonomi dan politik.
Thomas M. Djiwandono, biasa dipanggil Tommy, lahir di Jakarta, 7 Mei 1972, anak pertama dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati.
Ayah Tommy adalah mantan Gubernur Bank Indonesia yang saat ini mengajar di Nanyang Technological University, Singapura.
Ibunya Bianti merupakan kakak kandung dari Presiden Terpilih 2024, Prabowo Subianto.
Tak hanya itu, Tommy juga merupakan cicit dari R.M Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank BNI 46.
Baca juga: Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Resmi Dibentuk: Semua Kader Gerindra, Ada 2 Keponakan Prabowo
Dengan latar belakang keluarganya itu, tak heran jika Tommy memilih kuliah di luar negeri.
Tommy tercatat sebagai lulusan studi sejarah di Haverford Colloge, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Untuk pendidikan masternya, Tommy memilih berkuliah di bidang International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.
Karier Tommy bermula ketika ia magang sebagai wartawan di Majalah Tempo pada tahun 1993 dan pada tahun 1994 di Indonesia Business Weekly.
Selain itu, Tommy pun pernah berkerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Pada tahun 2006, kariernya terus meningkat saat pamannya Hashim memintanya untuk membantu di Arsari Group dan ia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis.
Sementara di politik, ia terlibat dalam partai Gerindra, Tommy juga pernah menjadi Caleg di Provinsi Kalimantan Barat.
Baca juga: Prabowo-Gibran Bentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi
Kemudian Tommy dipercaya Prabowo untuk menjadi Bendahara Umum Partai Gerindra.
Berkat Kinerja Tommy yang sangat baik tersebut, Partai Gerindra dapat berbangga diri dengan mendapatkan peringkat terbaik sebagai Partai Politik dengan laporan keuangan yang paling transparan.
Partai Gerindra juga mendapatkan penghargaan dari Transparency International Indonesia dan Indonesia Corruption Watch.
Pada gelaran Pilpres 2024 kemarin, Tommy juga dipercaya Prabowo untuk menjadi Bendahara Umum TKN Prabowo Gibran.
Baca juga: Gibran Disebut Tak Bisa Diposisikan Hanya Sebagai Ban Serep Prabowo
Gerindra Bentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran
Partai Gerindra ternyata sudah membentuk tim gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran dalam rangka masa transisi pemerintahan baru.
Gugus tugas ini pun diperkenalkan saat kunjungan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Jumat (31/5/2024).
Tim gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran memang seluruhnya merupakan petinggi Gerindra. Gugus tugas ini diketuai oleh Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Lalu, Wakil Ketua Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran adalah Ahmad Muzani yang juga Sekjen Gerindra. Tiga anggota gugus tugas itu adalah Thomas Djiwandono, Budisatrio Djiwandono dan Prasetyo Hadi yang juga Waketum Gerindra.
Baca juga: Dasco Jadi Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran
Wakil Ketua Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani menyebut, tim ini dibentuk dengan tujuan agar pemerintahan dapat berjalan lancar selama masa transisi.
"Ini adalah gugus tugas sinkronisasi pemerintahan Prabowo-Gibran yang diminta presiden terpilih untuk melakukan sinkronisasi dengan kementerian-kementerian untuk mempersiapkan proses pemerintahan Prabowo-Gibran setelah nanti beliau dilantik menjadi Presiden RI tanggal 20 Oktober," kata Muzani, Jumat (31/5/2024).
Selain itu, Ahmad Muzani juga menyebut bahwa Prabowo berharap proses sinkronisasi ini bisa berjalan dengan baik.
Karena Prabowo tidak ingin di pemerintahan yang akan datang harus memakan waktu lama untuk proses transisi.
Baca juga: Keponakan Prabowo Budisatrio Djiwandono Pastikan Tidak Maju Pilgub Jakarta, Sesuai Arahan 08
"Beliau berharap bahwa proses sinkronisasi ini akan berjalan baik karena beliau ingin pada pemerintahan yang akan datang tidak memakan waktu terlalu lama untuk proses transisi," katanya.
Lebih lanjut, Muzani menyampaikan kedatangannya ke Kemenkeu untuk meminta bahan dan data yang akan dipakai dalam perumusan kebijakan dari Prabowo-Gibran.
"Sisa waktu yang sekarang ini ada sampai dengan pelantikan nanti kami akan melakukan koordinasi dan sinkronisasi menkeu dan beberapa menteri terkait untuk melakukan persiapan-persiapan pada pelaksanaan program itu," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)