TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 9 anggota panitia seleksi atau pansel KPK yang ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi sorotan.
Pasalnya, mayoritas anggota pansel yang ditunjuk berasal dari pemerintah.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman mengatakan penunjukkan 9 anggota pansel KPK telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sebab, kewenangan penunjukkan memang berasal dari presiden.
"Kita ikuti aja aturannya apa yang menjadi regulasi bahwa presiden berhak menunjuk 9 anggota pansel tersebut selama memenuhi kriteria ya," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/5/2024).
Lagi pula, ia mengklaim 9 anggota pansel KPK yang ditunjuk tidak ada satu pun yang bermasalah. Dia pun belum pernah mendapatkan laporan adanya catatan buruk dari mereka.
"Menurut saya tidak ada masalah kita tunggu saja kerja dari temen temen pansel. Kalau saya, terus terang, ngga kenal satu per satu di pansel ini. Tapi juga nggak dapet masukan bahwa mereka ada masalah. Satu pun nggaK ada masalah gitu loh," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia pun berharap agar anggota pansel KPK nantinya tetap memaksimalkan partisipasi publik dalam penunjukkan capim KPK yang terbaru.
"Jangan kaya menunggu melamar kerja pansel ini. Jangan kaya menunggu job seeker tapi kalau bisa ada semacam talent scouting. Talent scouting itu jemput bola. Walaupun prosedurnya sama ada tokoh tokoh yang dikenal anti korupsi, bersih, berintegritas tidak punya catatan buruk, tidak kami saja diminta mendatangi untuk diminta ikut test atau diminta ikut fit and proper di pansel," pungkasnya.
Baca juga: Mencuat 13 Nama Calon Anggota Pansel KPK yang Sedang Digodok Jokowi, Ini Daftarnya
Adapun Menteri Sekretaris Negara Pratikno sudah mengumumkan sembilan nama Pansel KPK yang ditunjuk Presiden Jokowi. Di antaranya, Ketua Pansel KPK itu adalah M Yusuf Ateh yang juga Kepala BPKP.
Selain itu, Wakil Ketua Pansel KPK, Arief Satria yang juga dikenal sebagai Rektor IPB. Kemudian, ada 7 anggota pansel KPK yang sudah ditunjuk Jokowi.
Mereka adalah Ivan Yustiavandana, Nawal Nely, Ahmad Erani Yustika, Ambeg Paramarta, Elwi Danil, Rezki Sri Wibowo dan Taufik Rachman.