News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Prabowo Gibran

Qodari Buka-bukaan Hubungan Prabowo dan Jokowi, Singgung Batalnya Ryamizard Jadi Panglima oleh SBY

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

M Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer. Dalam podcast di Tribunnews, ia memberikan kesaksiaan tentang hubungan antara Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang terjalin selama ini.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai pengaruh Joko Widodo terhadap kabinet pemerintahan Prabowo Subianto akan sangat besar.

Apalagi, menurut Qodari, hubungan antara Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang terjalin selama ini, sangat solid.

Saat podcast di Gedung Tribun Network, Jakarta, Selasa (4/6/2024), Qodari ditanya oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra terkait konfigurasi kabinet ke depan ini.

Menurut Qodari, dirinya membagi pemerintahan dua tahap.Pertama, sekarang sampai dengan bulan Oktober. Kedua, pasca Oktober 2024.

Berikut penjelasannya.

Pada hari ini, incharge masih Pak Jokowi. Oktober yang incharge adalah Pak Prabowo.

Nah sekarang kata kuncinya adalah bagaimana antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo ini terjadi sinkronisasi. Bukan transisi ya. Sinkronisasi.

Saya perbedakan sinkronisasi dengan transisi. Transisi ya. Transisi itu adalah putusnya satu episode dengan episode yang lain.

Ya. Contohnya, 2004, Ibu Mega. Putus. Putus seputus-putusnya. Sampai sekarang nggak masuk. 25 tahun. Ibu Mega dulu sempat mengambil keputusan mengangkat panglima TNI. Namanya Ryamizard Ryacudu.

Namun dibatalkan oleh Pak SBY. Itu salah satu contoh transisi yang putus. Nggak bisa ketemu.

Begitu juga tahun 2014, dari Pak SBY ke Pak Jokowi.

Bukan Pak SBY dengan Pak Jokowi yang musuhan. Tapi karena Pak Jokowi berasal dari PDIP. Putusnya tetap dengan Ibu Mega.

Ini perlu rumah transisi. Nah, karena itulah kemudian apa yang dikerjakan oleh Pak SBY dengan yang dikerjakan oleh Pak Jokowi. Notabene banyak yang nggak lanjut.

Dan Pak Jokowi ketika memulai pemerintahan itu betul-betul dari nol.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini