News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Pencetus IKN Kritik Luhut Sebut Bambang Susantono Tak Mau Ambil Risiko: Pembangunan Beda sama Perang

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago mengkritik Luhut yang menyebut Bambang Susantono tidak mau mengambil risiko soal IKN. Dia mengatakan pembangunan beda dengan perang.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) era pemerintahan Presiden Jokowi jilid satu sekaligus pencetus Ibu Kota Nusantara (IKN), Andrinof Chaniago mengkritik pernyataan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut Bambang Susantono tidak mau ambil risiko saat masih menjadi Kepala Otorita IKN.

Andrinof mengungkapkan, pembangunan seperti IKN tidak bisa disamakan dengan perang.

Menurutnya, pernyataan Luhut itu muncul dikarenakan dia berlatar belakang militer sehingga pemikirannya hanya sebatas ‘hidup atau mati’.

“Kekeliruan elit politik, terutama yang background-nya militer, melihat masalah pembangunan sama dengan masalah perang. Jadi hitung-hitungan hidup atau mati, kita membunuh atau dibunuh,” katanya dalam program ROSI yang ditayangkan di YouTube Kompas TV seperti dikutip pada Jumat (7/6/2024).

Andrinof menegaskan, pembangunan harus dipersiapkan dengan matang alih-alih mengambil risiko tanpa perhitungan.

Dia mengungkapkan banyak aspek yang harus diperhitungkan dalam pembangunan seperti faktor sosial hingga kemasyarakatan.

Sehingga, tegas Andrinof, pembangunan tidak bisa dilakukan dengan cara membuat keputusan cepat tanpa perhitungan.

“Untuk masalah pembangunan, tidak bisa dengan cara berpikir seperti itu. Membuat keputusan untuk pembangunan, itu perlu perhitungan yang kompleks.”

“Maka, dalam mengurus pembangunan itu tidak bisa harus ada keputusan cepat, nggak bisa. Karena konsekuensinya panjang, masalah tidak selesai-selesai,” kata Andrinof.

Baca juga: Pembangunan IKN Tepat Waktu Jadi Langkah Penting untuk Masa Depan Indonesia

Ia lalu mencontohkan terkait pembebasan lahan untuk kebutuhan IKN yang tidak bisa dilakukan dengan cara main paksa.

Andrinof menegaskan, pemerintah harus melakukannya sesuai dengan aturan yang berlaku alih-alih melakukan pemaksaan atas nama kepentingan umum.

“Itu tetap butuh proses (pembebasan lahan). Nggak bisa, nanti orang pakai aturan, nanti pemerintah bisa terdesak kan sudah jelas di aturan,” jelasnya

Luhut Kritik Kepemimpinan Bambang, Dianggap Tak Miliki Keberanian

Sebelumnya, Luhut buka suara terkait mundurnya Bambang sebagai Kepala Otorita IKN.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini