News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Nasib 5 Remaja yang Olok-olok Korban di Palestina: Dibina Kepolisian, hingga Kemenag Ikut Andil

Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

5 remaja yang mengolok-olok korban tewas di Gaza Palestina akhirnya muncul ke publik untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya. 5 Siswa SMP di Jakarta yang mengolok-olok korban di Palestina akan menerima pembinaan dari DPAPP hingga Kepolisian.

TRIBUNNEWS.COM - Lima gadis remaja yang mengolok-olok korban di Palestina kini mendapatkan perhatian publik.

Kelimanya bahkan akan mendapatkan pembinaan dari berbagai pihak.

Para siswa tersebut dikenakan wajib lapor kepada guru Bimbingan Konseling (BK) selama satu minggu.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengatakan 5 remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jakarta itu mendapatkan pembinaan dari Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Penngendalian Penduduk (DPAPP), Konselor bahkan dari Kepolisian.

Pembinaan tersebut dilakukan selama 1 minggu.

"Dan selama satu minggu akan kita lakukan pembinaan dan kepada siswa-siswa tersebut, kami siapkan dari dinas DPAPP, konselor juga dari Kanwil Kemenkumham dari Kepolisian dan juga dari Kesbangpol untuk melakukan pembinaan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaluddin, mengutip tayangan video di Instagram @smpn_216, Kamis (13/6/2024).

Tak hanya itu pembinaan juga akan diterapkan terhadap 4 sekolah tempat 5 remaja itu menuntut ilmu.

"Dan kepada orang tua dan juga seluruh siswanya dengan melakukan kegiatan pembinaan yang nanti akan diisi oleh dari Kepolisian dan Kesbangpol dari Kanwil Kemenkumham dan juga Kementerian Agama," lanjutnya.

Dalam pembinaan itu akan disampaikan nilai-nilai pengembangan karakter dan juga kebangsaan kepada para siswa juga guru serta orang tua.

"Tentunya pembinaan kebangsaan ini melekat pada diri kita sehingga toleransi kerukunan persatuan dan kesatuan terjalin di sekolah," imbuh Budi Awaluddin.

Menangis dan Ketakutan

Baca juga: Tangis 5 Remaja yang Olok-olok Korban Palestina, Kondisi Ketakutan hingga Mohon Bantuan

Selain itu kondisi 5 remaja tersebut diungkap oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Budi Awaluddin , 5 remaja tersebut sempat menangis dan mengakui perbuatannya.

Kelimanya pun telah dipanggil oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Budi Awaluddin mengatakan para remaja tersebut disebut telah menyesali perbuatannya.

"Iya tadi mereka sangat-sangat menyesali dan kami juga memanggil mereka dan mereka sangat menyesali apa yang telah terjadi."

"Dan mereka sempat menangis semua," ujarnya dalam Press Conference, mengutip Instagram @smpn_216, Kamis (13/6/2024).

Budi juga menyebut lima remaja itu dalam kondisi ketakutan usai video mereka viral.

Bahkan para remaja itu memohon kepada Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta agar dibantu menyelesaikan masalah yang kini mereka hadapi.

Viral hingga Dihujat Warganet

Diketahui sempat beredar video 4 remaja yang sedang makan bersama di sebuah restoran cepat saji.

Dalam video keempat remaja kompak bercanda dan mengolok-olok soal korban di Gaza, Palestina akibat agresi militer Israel.

Video viral tersebut sekira 30 detik yang tersebar di media sosial, termasuk yang diunggah instagram milik Abdillah Onim, seorang aktivis Palestina asal Indonesia, @bangonimdaily.

Bahkan keempat remaja tersebut juga melontarkan candaan soal anak-anak Gaza yang menjadi korban tewas.

Mereka menganalogikan makanan yang mereka makan sebagai darah hingga tulang anak-anak Palestina.

Tak hanya itu remaja wanita lainnya menimpali.

“Darah anak Palestina," ujarnya, sembari melahap hidangan di depannya.

“Ini daging, ini daging anak palestina” ujar lainnya.

Mirisnya, sekelompok remaja tersebut menganggap kalau candaan soal korban di Palestina itu lucu bahkan sampai tertawa lepas.

Aksi olok-olok 4 remaja tersebut sontak membuat warganet marah, bahkan menganggap aksi mereka tak memiliki simpati ataupun empati.

Minta Maaf

Viral di media sosial memperlihatkan segerombol remaja perempuan asal Indonesia menghina penderitaan warga Palestina di Gaza. (Tribunnews.com)

Akhirnya para remaja tersebut meminta maaf dan wajah mereka terpampang di publik, mereka mengakui kesalahan mereka.

Disinyalir sosok perekam merupakan gadis SMPN 216 Jakarta.

"Selamat malam melalui ini saya mau minta maaf atas kesalahan yang sudah saya perbuat melalui perilaku dan perkataan saya."

"Saya sangat menyesal atas segala perbuatan dan perilaku yang saya lakukan yang sudah melukai hati banyak orang," ujar salah seorang dari mereka

"Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya terimakasih."

Sementara gadis lainnya mengakui akan memperbaiki diri lebih baik lagi.

"Selamat malam saya selaku orang yang ada dalam video yang beredar beberapa hari ini, Saya ingin minta maaf yang sebesar-besarnya bagi semua masyarakat," ujarnya.

"Saya akan mengubag sikap dan perilaku saya dan mengubah kata-kata saya agar lebih baik dan positif lagi ke depannya. Saya berjanji saya akan lebih dewasa."

Klarifikasi SMPN 216 Jakarta

Mengutip Instagram SMPN 216 Jakarta, @smpn_216, sekolah tersebut mengakui, gadis remaja yang merekam aksi olok-olok itu adalah salah satu siswi mereka.

Namun tidak dengan keempat gadis remaja lainnya.

Usai viralnya video tersebut, SMPN 216 Jakarta mengecam aksi para gadis tersebut.

Berikut pernyataan SMPN 216 Jakarta:

Menindaklanjuti video yang beredar ditengah masyarakat, Kami pihak sekolah mengklarifikasi bahwa:

1. Kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah pada hari Minggu siang, 9 Juni 2024, setelah mereka pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji.

2. 4 orang yang berada dalam video tersebut bukanlah peserta didik SMPN 216 Jakarta.

3. Yang memvideokan dan memposting serta pemilik akun instastory tersebut merupakan salah satu peserta didik kelas 9 SMPN 216 Jakarta, yang juga teman dari mereka.

4. Setelah mendalami perihal video yang sudah beredar kami dari pihak sekolah sangat menyayangkan dan mengecam perilaku dalam video tersebut.

5. Kami dari pihak sekolah sudah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya dan mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan.

6. ⁠Kami pihak sekolah selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi.

Demikianlan klarifikasi ini kami sampaikan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini