Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa dunia menuju pada kondisi neraka iklim sebagaimana diperingatkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Hal itu disampikan Jokowi pada acara Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Besok, 31 Mei 2024: Jabar-Jatim Potensi Hujan Petir dan Angin
"Saya kira bapak ibu semuanya sudah mendengar warning dari Sekjen PBB bahwa dunia menuju pada neraka iklim, ngeri, neraka iklim," kata Jokowi.
Menurut Jokowi suhu akan mencapai rekor tertinggi pada 5 tahun ke depan. Jokowi meminta jajaranya untuk hati-hati karena akan berdampak pada masalah pangan.
"Hati hati. satu tahun terakhir ini kita merasakan betul adanya gelombang panas, periode terpanas, di India bahkan sampe 50 derajat celsius, di Myanmar 45,8 derajat celsius, panas sekali," kata Jokowi.
Baca juga: Perubahan Iklim Penyebab Semua Peristiwa Cuaca Ekstrem?
"Kalau orang panas mungkin bisa masuk ke rumah, berteduh, bisa, tapi urusan pangan, hati-hati masalah ini," katanya.
Lembaga pangan dunia FAO kata Jokowi telah memperingatkan, bila kondisi seperti seorang ini terus didiamkan, maka pada 2050 nanti dunia akan mengalami kelaparan berat.
"FAO mengatakan bahwa jika didiamkan seperti sekarang ini, nggak ada pergerakan apa-apa, 2050 dunia akan mengalami kelaparan berat. Akan mengalami kelaparan," katanya.