Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar cuitan di media sosial X yang menyebut data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI diretas.
Cuitan tersebut diunggah oleh akun @FalconFeedsio pada Senin (24/6/2024) pukul 10.39.
Akun tersebut menyebut data milik badan intelijen Indonesia diretas oleh entitas bernama MoonzHaxor.
Akun tersebut menjelaskan bahwa MoonzHaxor adalah anggota dari BreachForums yang terkenal.
Akun @FalconFeedsio menyebut MoonzHaxor on BreachForums telah mengunggah dokumen-dokumen dari BAIS TNI.
"The leak includes sample files, with the full data set available for sale. (Data yang diretas di antaranya dokumen-dokumen contoh dan data set lengkap yang dijual)," tulis @FalconFeedsio.
Baca juga: Kemenkominfo Ungkap Peretasan Pusat Data Nasional Mirip Serangan Siber yang Dialami BSI
Akun @FalconFeedsio juga mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan logo mirip Mabes TNI.
Dalam tangkapan layar tersebut termuat juga nama MoonzHaxor dan kalimat yang berbunyi: "Hari ini saya mengunggah (dokumen contoh) BAIS TNI yang bisa kalian unduh, dan saya menjual data lengkapnya. Terima kasih sudah membaca dan silakan menikmati,".
Akun itu pun merujuk hal tersebut pada insiden serupa pada tahun 2021.
Akun @FalconFeedsio mengatakan pada tahun 2021 jaringan internal milik Badan Intelijen Negara (BIN) diretas oleh sekelompok peretas asal China.
Akun itu pun turut menyematkan tautan pemberitaan media berbahasa asing terkait insiden pada 2021 lalu.
Cuitan @FalconFeedsio itu pun lantas memicu reaksi dan komentar pengguna X lainnya.
Tercatat, cuitan itu telah dilihat sebanyak 869 ribu kali dan diunggah ulang sebanyak 1.716 kali hingga Selasa (25/6/2024) sekira pukul 07.00 WIB.
Cuitan itu juga tercatat telah mendapatkan 1.234 komentar dan disukai sebanyak 5.307 kali.
Menanggapi hal itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan saat ini Tim Siber TNI tengah melakukan pemeriksaan yang mendalam perihal informasi tersebut.
"Terkait account Twiter (X) Falcon feed yang merilis bahwa data Bais TNI diretas, sampai saat ini masih dalam pengecekan yang mendalam oleh Tim Siber TNI," kata Gumilar saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (25/6/2024).