News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kolaborasi Kelembagaan Penting untuk Proses Hilirisasi, Sains dan Teknologi Kunci Utama

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo mengatakan, ketuhanan dan keberagamaan yang sebagai dasar bagi pembangunan kemanusiaan, kebangsaan, demokrasi, dan keadilan sosial kini justru diinstrumentasi oleh berbagai kelompok untuk tujuan-tujuan-tujuan sebaliknya, seperti sebagai alat politik kekuasaan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi/lembaga riset, dan industri/dunia usaha, serta pemberdayaan masyarakat sangat penting.

Kolaborasi ini bisa mendorong proses hilirisasi yaitu proses mendekatkan hasil riset dan inovasi kepada dunia usaha atau industri atau masyarakat untuk penerapan hingga pemasarannya.

Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo mengatakan, kolaborasi kelembagaan Triple Helix tersebut, dunia usaha atau industri berperan sebagai pendorong, pengembang, pengguna, sekaligus memasarkan hasil riset dan inovasi teknologi.

"Pengusaha sebagai bagian dari masyarakat harus ambil tanggungjawab atas kemajuan teknologi bangsa ini," kata  Pontjo saat FGD bertema “Peta Jalan Penguatan Dunia Usaha dalam Pengembangan Ekonomi Berbasis Pengetahuan (Knowledge Based Economy) secara daring belum lama ini.

Untuk itu, kata dia pengusaha Indonesia menjadi benefit seekers, tetapi juga memiliki tanggungjawab atas kepentingan nasional sebagai wujud dari kewajiban konstitusional bela negara atas bangsa dan negaranya.

Pontjo juga menyinggung tentang rendahnya penguasaan sains dan teknologi di Indonesia yakni belum terbangunnya ekosistem inovasi nasional yang kondusif baik aspek regulasi, tata kelola, alokasi sumberdaya maupun pengaturan kelembagaan.

"Sains dan teknologi merupakan kunci utama untuk mentransformasikan diri dari perekonomian berbasis ekstraktif, pertanian tradisional, dan manufaktur konvensional menuju ekonomi berbasis sains dan teknologi (Knowledge Based Economy)," katanya.

Maka dari itu, kata dia Indonesia perlu meningkatkan kapasitas sains dan teknologinya serta berkontribusi memajukan perekonomian karena dengan pemanfaatan secara maksimal maka visi pergeseran ekonomi ekstraktif menjadi ekonomi berbasis pengetahuan dapat tercapai.

Pontjo juga mengingatkan pada era perkembangan sains dan teknologi yang sangat pesat , potensi sumber daya alam yang dimiliki sebuah negara tidak menjamin keberhasilan dalam menumbuhkan dan mengembangkan ekonominya secara berkelanjutan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini