News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nahdliyin Bertemu Presiden Israel

Buntut Pertemuan dengan Presiden Israel, 5 Kader NU Dihadapkan 2 Pilihan, Mundur atau Diberhentikan

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lima cendekiawan NU bertemu Presiden Israel. Hal ini memantik kontroversi mengingat apa yang dilakukan Israel kepada warga Gaza Palestina. -- Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) membeberkan konsekuensi yang harus ditanggung oleh lima kader NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

“PBNU meminta kepada lembaga dan banom di mana yang bersangkutan mengabdi untuk mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut dengan dua pilihan mengundurkan diri atau diberhentikan,” tegas Gus Ipul.

Gus Yahya Klaim Inisiatif Gagal

Ketum PBNU, Yahya Chalil Staquf alias Gus Yahya memberikan pendapatnya terkait pertemuan lima kader NU dengan Presiden Israel, Isaac Herzog yang belakangan ramai jadi sorotan publik.

Gus Yahya mengatakan tak ada yang strategis dari pertemuan kader NU dengan Presiden Israel itu.

Untuk itu, Gus Yahya menilai pertemuan itu sebagai sebuah pertemuan yang gagal.

Pasalnya, usai mengadakan pertemuan, lima kader NU tersebut tak menghasilkan apa-apa.

Baca juga: NGO Israel Dalang Pertemuan Aktivis NU & Presiden Israel, Awalnya Tak Ada Agenda dengan Isaac Herzog

"Itu tidak ada yang strategis, itu sebabnya saya bilang bahwa ini adalah inisiatif yang saya katakan gagal."

"Karena enggak ada hasilnya apa-apa," kata Gus Yahya dalam Konferensi Pers PBNU, pada Selasa (17/7/2024).

Terlebih menurut Gus Yahya, dialog yang terjadi dalam pertemuan kader NU dan Isaac Herzog itu tak ada pembahasan soal bantuan untuk rakyat Palestina.

"Apalagi perjanjian ini itu, dialog yang dilakukan juga tidak ada yang substansial untuk membantu rakyat Palestina. Itu masalahnya," imbuh Gus Yahya.

Gus Yahya lantas menilai para kader NU itu masih belum paham betul soal kondisi konflik politik yang terjadi di Israel dan Palestina.

Sehingga mereka masih belum tahu mana hal yang produktif untuk membantu Palestina dan mana yang tidak.

"Nah sehingga ya karena apa, mereka tidak tahu mana yang bisa produktif untuk membantu rakyat Palestina yang mana, yang enggak yang mana, mereka enggak tahu," terang Gus Yahya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Kompas.com/Singgih Wiryono)

Baca berita lainnya terkait Nahdliyin Bertemu Presiden Israel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini