News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bacaan Doa

Doa dan Dzikir Penenang Hati dan Pikiran: Latin, Arab dan Terjemahan

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut adalah doa-doa untuk ketenangan hati dan pikiran.

TRIBUNNEWS.COM - Sebagai manusia, terkadang kita mengalami rasa gelisah dan hati tak tenang yang dapat membuat stres pikiran.

Saat merasakan hal demikian, alangkah baiknya jika ketika berdoa kepada Allah SWT untuk meminta pertolongan.

Berdzikir atau mengingat Allah menjadi obat utama dan pertama dalam mengusir kebingungan atau kegalauan yang menerpa hati.

Berikut adalah doa-doa untuk ketenangan hati dan pikiran:

1. Doa ketenangan hati

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Rabbanaa afrigh ‘alaina shabran wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa ‘alal qoumil kaafiriin

Artinya: “Ya Tuhan kami, limpahkanlah atas diri kami, serta teguhkanlah pendirian kami serta tolonglah kami terhadap orang kafir.” (QS Al-Baqarah: 250).

2. Doa agar hati tenang dan damai

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِك

Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu’minu biliqo-ika wa tardho bi qodho-ika wataqna bi ’atha-ika

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepadaMu jiwa yang merasa tenang kepadaMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridho dengan ketetapan Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberianMu.” (HR Thabrani).

Baca juga: Dzikir atau Doa Nabi Yunus dalam Tulisan Latin, Arab, dan Terjemahan

3. Doa agar terhindar dari rasa cemas

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ

Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dholaid daini, wa gholabatir rijali

Artinya: “Ya Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebatilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”

4. Doa agar hati tenang dari berbagai keburukan

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahya wal mamaat.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”

5. Doa ketenangan hati yang merasa cukup

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِك

Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu’minu biliqo-ika wa yardho bi qodho-ika wataqna bi ’atho-ika.

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepadaMu jiwa yang merasa tenang kepadaMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridho dengan ketetapan Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberianMu.” (HR Thabrani).

Adab Berdoa

Dikutip dari Buku 24 Jam Dzikir & Do'a Rasulullah (Berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits) oleh Dr. Muh. Mu'inudinillah Basri, berikut adab berdoa:

  • Memantapkan iman dan tauhid kepada Allah, menyambut perintah-perintah-Nya, meninggalkan larangan-Nya, komitmen dengan aturan-Nya, yakin dengan janji-Nya, termasuk janji akan dikabulkannya doa.
  • Tidak tergesa-gesa dalam pengabulan, dengan terus berdoa sampai Allah mengabulkan doanya.
  • Menjaga kehalalan makan, minum, pakaian dan lainnya.
  • Memulai dengan pujian dan sanjungan kepada Allah, lalu dilanjutkan dengan shalawat kepada Rasulullah.
  • Mencari waktu waktu yang mustajabah, seperti setelah sholat wajib, hari Jumat terutama antara waktu jeda dua khutbah, ketika imam duduk di mimbar dan setelah asar sampai magrib, ketika sedang sakit, ketika bepergian, ketika hujan, antara adzan dan iqamat, dan pada sepertiga malam terakhir.
  • Mendoakan untuk saudaranya muslim.
  • Mengangkat kedua tangan

(Tribunnews.com, Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini