News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil dan Sosok

Profil Andi Arief, Politisi Demokrat yang Diangkat Jadi Komisaris PLN, Pernah Jadi Stafsus SBY

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief, di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Sabtu (20/7/2024). Terkini, Andi Arief ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT PLN.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief sebagai Komisaris Independen PLN.

Adapun pengangkatan Andi Arief dilakukan di Kantor Pusat PT PLN (Persero) Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2024) sekira pukul 10.00 WIB.

Selain Andi Arief, Erick Thohir juga menunjuk mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah sebagai Komisaris Utama (Komut) PLN.

Kabar penunjukan dua pejabat baru PLN itu diungkapkan Deputi Balitbang Partai Demokrat, Syahrial Nasution.

Lantas, sebenarnya siapakah Andi Arief dan bagaimana sepak terjangnya?

Nama Andi Arief sudah tak asing di telinga publik. Ia dikenal sebagai Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat periode 2020-2025.

Pria kelahiran Bandar Lampung, 20 November 1970, ini adalah alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Ia anak pasangan H.M. Arief Makhya dan Hj. Mas Amah.

Andi menghabiskan waktu kecil hingga SMA di Tanjung Karang, Bandar Lampung.

Andi menempuh pendidikan tinggi di UGM dan mengambil Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, pada 1993.

Ia mengawali karier politik sebagai aktivis prodemokrasi pada era 1990-an.

Baca juga: Andi Arief Ungkap Perolehan Suara Demokrat di Pemilu 2024 Naik Tapi Kursi DPR Turun, Kok Bisa?

Andi bergabung dalam organisasi Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMIID) yang berafiliasi dengan Partai Rakyat Demorkatik (PRD) yang dahulu beraliran sosialis.

Organisasi tersebut menentang kekuasaan Presiden Soeharto yang dinilai sewenang-wenang dan korup.

Andi dan sejumlah aktivis sempat menjadi korban penculikan, dua bulan sebelum jatuhnya Soeharto.

Namun, Andi menjadi satu dari beberapa aktivis yang dibebaskan kala itu.

Nama Andi kembali menjadi sorotan menjelang Pemilu 2004 silam.

Kala itu Andi merapat ke kubu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan memimpin organisasi relawan untuk memenangkan pasangan SBY-Jusuf Kalla.

Sejak itu karier politik Andi menjadi moncer.

Andi pernah didapuk SBY sebagai Komisaris PT Pos Indonesia.

Ia juga pernah menjadi staf khusus Presiden SBY sampai akhirnya dipercaya sebagai Wakil Sekjen Partai Demokrat.

Baca juga: Jaksa KPK Hadirkan Andi Arief dalam Sidang Kasus Korupsi Eks Bupati Penajam Paser Utara

Di tengah karier politik yang moncer, Andi pernah ditangkap di sebuah hotel kawasan Slipi, Jakarta Barat, pada 3 Maret 2019 lalu.

Ia ditangkap karena diduga menggunakan sabu

Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan sejumlah alat untuk mengonsumsi narkoba.

Setelah ditangkap, Andi langsung menjalani tes urin dan dinyatakan positif menggunakan sabu.

Ia kemudian mundur dari jabatan Wasekjen Partai Demokrat setelah terjerat kasus narkoba.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Chrysna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini