TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP, Arwani Thomafi, membenarkan kabar bahwa Wakil Presiden (Wapres) ke-9 RI, Hamzah Haz, meninggal dunia.
"Benar (Hamzah Haz meninggal dunia) telah wafat Bapak Dr Hamzah Haz, pagi ini jam 09.30 WIB di kediaman Tegalan," kata Arwani saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (24/7/2024).
Rencananya jenazah Hamzah Haz akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di Cisarua Bogor siang nanti setelah salat zuhur.
Cerita Hamzah Haz jadi Wakil Presiden
Hamzah Haz lahir pada 15 Februari 1940 di Ketapang, Kalimantan Barat.
Ia menjabat sebagai Wakil Presiden ke-9 RI pada periode 2001-2004, mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri.
Cerita Hamzah Haz terpilih sebagai wapres berlangsung di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta pada Rabu dan Kamis (25-26) Juli 2001.
Itu terjadi setelah Megawati Soekarnoputri naik sebagai presiden menggantikan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Selama dua hari tersebut, ada lima tokoh yang memperebutkan kursi wakil presiden yang berlangsung dalam tiga putaran.
Pemilihan pendamping Megawati itu berlangsung dalam rapat paripurna MPR.
Adapun lima cawapres yang berlaga adalah Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jenderal (Purn) Agum Gumelar.
Lalu, Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung; Ketua Umum PPP, Hamzah Haz; dan fungsionaris Golkar yang dicalonkan secara lintas partai oleh 78 anggota MPR, Siswono Yudho Husodo.
Baca juga: Sosok Hamzah Haz, Pernah Jadi Wartawan dan Mengundurkan Diri Saat Jadi Menteri Habibie dan Gus Dur
Hamzah Haz mencatatkan suara terbanyak, tetapi tak memperoleh suara lebih dari 50 persen dari total suara yang masuk.
Oleh sebab itu, pemilihan wakil presiden dilanjutkan ke putaran kedua. Adapun pada putaran pertama, Agum dan Siswono kandas.
Pada putaran kedua, Hamzah Haz kembali memperoleh jumlah suara terbanyak sedangkan SBY tersingkir.