Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto angkat bicara terkait keinginan partai partai yang bersebrangan pada Pilpres 2024 lalu, diajak masuk ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurut Airlangga dalam melakukan pembangunan, kekuatan politik itu penting.
Baca juga: Soal Sidang Kabinet di IKN, Jokowi: Kalau Kursinya Belum Ada, Masa Mau Lesehan
"Ya kalau semua mau mendukung pembangunan, itu penting juga dan kedua tatangan kedepan juga tidak biasa-biasa saja, jadi tentunya kekuatan politik diperlukan ke depan," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Hanya saja kata Airlangga mengenai kepastian, Partai partai yang sebelumnya menjadi lawan untuk masuk ke dalam Koalisi pemerintah akan ditentukan oleh Prabowo Subianto.
"Ya namanya pengen diajak, pak Prabowo yang nanti akan..dari beliau yang akan merespons," katanya.
Baca juga: Dasco Gerindra Ajak PKB Gabung Kabinet Prabowo-Gibran
Menurut Airlangga keinginan partai-partai yang sebelumnya bersebrangan masuk ke dalam pemerintahan bukan berarti meniadakan posisi.
"Wah itu kan kita belum sampai ke sana, ini kan baru harapan," pungkasnya.
Sebelumnya Presiden PKS Ahmad Syaikhu berkelakar agar partainya diajak bergabung dalam kabinet pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikannya di hadapan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, pada acara Harlah ke-26 PKB, di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (23/7/2024) malam.
"Oleh karena itu saya kira Untuk Pak Dasco khususnya dan Gerindra ajak-ajaklah PKS," kata Syaikhu, diikuti gemuruh dari para hadirin.
Kemudian, Syaikhu berharap Gerindra jangan hanya mengajak NasDem dan PKB untuk bergabung ke dalam pemerintahan yang akan datang, tapi juga mengajak PKS.
"Jangan cuma sekedar ngajak NasDem dan PKB, PKS ditinggalkan sendirian," ucapnya.