TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam mutasi TNI terbaru, ada 4 Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) yang dirotasi.
Tiga di antara jenderal tersebut pernah berada di dekat Jokowi, entah sebagai ajudan maupun paspampres.
Mereka di antaranya, Mayjen Rafael Granada Baay dan Mayjen Mohamad Hasan.
Mayjen Rafael Granada Baay yang sebelumnya menjabat Pangdam V/Brawijaya (wilayah Provinsi Jawa Timur), ditunjuk sebagai Pangdam Jaya (wilayah DKI Jakarta).
Posisi Mayjen Mohamad Hasan yang sebelumnya menjabat Pangdam Jaya, ditunjuk sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad).
Sedangkan posisi Pangdam V/Brawijaya dirotasi ke Mayjen Rudy Saladin yang sebelumnya menjabat Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres).
Selanjutnya, Mayjen Bambang Trisnohadi yang sebelumnya menjabat Pangdam IX/Udayana (Bali atau Kepulauan Sunda Kecil) digantikan oleh Mayjen Muhammad Zamroni yang sebelumnya menjabat Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Danpussenkav) TNI AD.
Bambang mendapat posisi baru. Ia dipromosikan menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.
Berikut profil keempat Pangdam yang Dirotasi.
1. Mayjen Rafael Granada Baay
Rafael merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Darat kelahiran Tidore, Maluku, 25 Juni 1971.
Lulusan Akmil 1993 ini pernah terjun dalam Operasi Seroja dan Operasi Madago Raya.
Sepanjang karier militernya, Rafael pernah menduduki sejumlah posisi strategis.
Di antaranya, Wakil Komandan Batalion 33 Grup 3/Kopassus, Dansepara Pusdikpassus, dan Komandan Denma Kopassus 2011-2012.