Setelah itu KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap pilot.
"Jenazah pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter," terang Bayu.
Sementara para penumpang selamat karena merupakan warga setempat.
"Kalau seluruh penumpang selamat, karena mereka merupakan warga setempat yaitu," jelas Bayu.
Bayu menjelaskan, distrik Alama memang distrik yang terisolir sehingga akses kesana hanya ditempuh dengan menggunakan helikopter.
Kombes Bayu menambahkan, saat ini TNI-Polri serta jajaran Polres Mimika telah melakukan upaya-upaya penegakan hukum dan pengejaran terhadap KKB.
Terutama dalam aksinya melakukan penyanderaan dan penembakan terhadap pilot.
"Kami akan terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap KKB yg melakukan gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polda Papua," pungkas Bayu.
Baca juga: Detik-detik Helikopter Alami Insiden di Mimika, Diduga Diserang OTK, Bawa 4 Nakes dan 2 Anak-anak
Respons Kapolres
Kapolres Mimika, AKBP I Komang Budiartha menjelaskan penerbangan menggunakan helikopter dari Timika ke Distrik Alama tersebut memang sengaja dilakukan karena disewa Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika mengantar tenaga kesehatan ke Distrik Alama.
Berdasarkan jadwal penerbangan, seharusnya helikopter itu kembali dari Distrik Alama ke Timika sekitar pukul 11:00 WIT.
"Informasinya tadi pagi berangkat namun hingga saat ini (lebih darii 11.00 WIT) belum kembali. Kami masih berupaya mencari informasi kebenarannya," kata AKBP I Komang dikutip dariĀ Tribun-Papua.com .
Kabar helikopter diserang itu awalnya diketahui oleh pilot helikopter lain yang juga rencananya akan mendarat lokasi yang sama.
Pilot helikopter lain bernama Geoffery Foster menyebut rekan kerjanya itu dalam kondisi luka setelah ditemui orang tak dikenal (OTK).
Sementara itu, empat tenaga kesehatan dan dua anak kecil yang menumpang di helikopter diketahui selamat dalam peristiwa ini.