News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Prabowo Beri 'Bekal' 40 Tenaga Kesehatan TNI yang akan Ditugaskan ke RS di El Arish Mesir dan Rafah

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memberi pembekalan kepada 40 orang tenaga kesehatan TNI yang siap ditugaskan ke rumah sakit terapung di El Arish Mesir dan rumah sakit lapangan di Rafah dalam misi kemanusiaan. Pembekalan disampaikan di kantor Kementerian Pertahanan Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memberi pembekalan kepada 40 orang tenaga kesehatan (nakes) TNI yang siap ditugaskan ke rumah sakit terapung di El Arish Mesir dan rumah sakit lapangan di Rafah.

Keduanya merupakan rumah sakit milik Uni Emirat Arab.

Sebelum memberi pembekalan, Prabowo tampak menyalami nakes satu per satu.

Mereka juga terdengar memperkenalkan dirinya masing-masing.

Baca juga: Prabowo Dijadwalkan Hadiri Munas BKPRMI di Medan Pekan Ini, Serahkan Bantuan 100 Unit Mobil

Prabowo lalu duduk di hadapan para nakes didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Ujang Darwis dalam laporannya menyampaikan dirinya telah meninjau langsung rumah sakit tersebut pada 23 sampai 26 Juli lalu.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil peninjauan fasilitas kesehatan di kedua rumah sakit tersebut sangat lengkap.

Selain itu, rumah sakit tersebut juga memiliki fasilitas untuk menjaga kebugaran para tenaga kesehatan.

"Kemudian hasil koordinasi dengan pihak Uni Emirat Arab bahwa tenaga kesehatan kita yang disiapkan adalah 40 orang terdiri dari dokter spesialis dan tenaga perawat kesehatan gabungan dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara," kata Ujang Darwis di kantor Kementerian Pertahanan RI Jakarta Pusat pada Rabu (7/8/2024).

Tenaga kesehatan tersebut, telah mendapatkan pembekalan berupa latihan pra tugas di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI.

Pembekalan tersebut berlangsung selama lima hari.

Ia mengatakan rencana pemberangkatan pertama akan dilakukan sebanyak 25 orang.

Baca juga: Mesir: Kegagalan Israel di Gaza Bikin Tentara IDF Bohong Soal Terowongan di Perbatasan Rafah

Dari 25 orang tersebut, empat di antaranya merupakan wanita TNI.

"Sedangkan keberangkatan kedua akan dilaksanakan apabila situasi di Field Hospital di Rafah dinilai cukup aman bagi personel kita. Jadi nanti dari 25 orang tersebut akan dikirim 15 orang ke Field Hospital di Rafah, baru sisa 15 orang yang dari Indonesia yang ada di tanah air kita berangkatkam bergabung di Floating Hospital di El Arish," kata dia.

"Ini Bapak yang dapat kami laporkan selanjutnya kami mohon petunjuk dan arahan kepada tenaga kesehatan kita yang siap berangkat dan direncanakan Jumat dini hari berangkat," sambung dia.

Pembekalan tersebut kemudian berlangsung tertutup.

Bicara di Forum International

Prabowo sebelumnya berbicara soal dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina hingga niat untuk mengevakuasi anak-anak yatim piatu di Gaza.

Hal tersebut disampaikannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi bertajuk "Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza" yang digelar di Yordania pada Selasa (11/6/2024).

"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan sekali lagi, dukungan yang sangat kuat bagi kemerdekaan dan kedaulatan negara Palestina sebagai solusi nyata bagi konflik yang berlangsung di Palestina dan Gaza," kata Prabowo disiarkan langsung di kanal Youtube Firstpost pada Selasa (11/6/2024).

Prabowo mengatakan pemerintah dan rakyat Indonesia bersama masyarakat dunia hari ini menyaksikan dengan kengerian, kecemasan, dan keheranan atas fakta bahwa bangsa yang menyatakan diri mereka modern dan beradab bisa melakukan pelanggaran yang nyata terhadap hukum humaniter internasional.

Penargetan masyarakat sipil dan infrastruktur sipil, lanjut dia, adalah pelanggaran langsung terhadap hukum perang modern.

Untuk itu, lanjut Prabowo, Indonesia mengimbau kedua belah pihak untuk menghormati hukum perang.

Selain itu Indonesia juga mengimbau seluruh kekuatan besar untuk menggunakan pengaruh besar mereka untuk menegakkan aturan hukum internasional.

Indonesia, kata Prabowo, juga mengimbau agar temuan-temuan dari Mahkamah Internasional dapat ditegakkan.

"Bencana kemanusiaan yang nyata di hadapan kita harus segera diatasi. Indonesia adalah salah satu negara yang mendukung proposal yang baru-baru ini diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Mr Biden," kata Prabowo.

"Imbauan untuk gencatan senjata segera dan tahapan-tahapan selanjutnya tersebut mengarah pada solusi yang nyata dan langgeng untuk masalah yang telah lama terjadi," sambung Prabowo.

Indonesia, lanjut dia, siap untuk berkontribusi bagi semua upaya yang mengarah pada gencatan senjata segera dan untuk turut serta dalam setiap tahapan-tahapan selanjutnya setelah gencatan senjata tersebut.

Prabowo menyatakan Indonesia akan meningkatkan secara signifikan kontribusinya kepada UNRWA dan bantuan kemanusian lainnya.

Dia juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengerahkan banyak tim medis dan rumah sakit lapangan untuk dioperasikan di Gaza.

Selain itu, dia juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengerahkan kapal rumah sakit dan juga peralatan udara untuk turut serta untuk memberikan bantuan melalui udara bila diperlukan.

"Kami juga ingin mengevakuasi 1.000 pasien untuk bisa dirawat di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia lalu dikembalikan ke Gaza apabila telah pulih dan situasi di Gaza sudah stabil," kata Prabowo.

"Kami juga ingin mengevakuasi anak-anak dan anak yatim piatu untuk diberikan layanan pemulihan trauma, sekolah, dan dikembalikan ke Gaza setelah situasi lebih stabil," sambung Prabowo.

Di akhir pidatonya, Prabowo menyatakan bagi Indonesia, jalan keluar bagi masalah kemanusiaan yang ada saat ini hanyalah solusi dua negara.

"Hanya solusi dua negara di mana Palestina dan Israel bisa hidup berdampingan dalam keamanan dan keselamatan yang dapat menyelesaikan masalah ini," kata Prabowo.

Konferensi Tingkat Tinggi tersebut digelar oleh pemerintah Yordania, Mesir, dan juga PBB.

Sebelumnya, konferensi tersebut dibuka pidato dari Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein, Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi, Sekjen PBB Antonio Gutteres, dan Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat PBB Martin Griffiths.

Setelahnya, sejumlah delegasi dari negara-negara yang diundang termasuk Prabowo dipersilakan untuk berbicara satu per satu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini