TRIBUNNEWS.COM - Usai mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, menggaung pertanyaan siapa sosok yang akan menggantikannya.
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menyebut nama-nama calon Ketum Partai Golkar yang potensial gantikan Airlangga.
Pihaknya memprediksi siapapun sosok yang akan gantikan Airlangga, sosok tersebut tak akan jauh dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Saya pikir siapapun calonnya tetap hubungan dengan KIM tetap mesra walau ditinggal Airlangga," kata Jerry.
Jerry menyebut terdapat 3 sosok dari 3 kubu di Partai Golkar yang berpotensi jadi Ketum Golkar.
Kubu Aburizal Bakrie atau Ical misalnya ada kandidat kuat seperti Bambang Soesatyo alias Bamsoet.
Kemudian dari gerbong Agung Laksono ada nama Agus Gumiwang Kartasasmita yang berpeluang akan dimajukan sebagai calon Ketua Umum partai Golkar.
Selain itu, ada nama Idrus Marham dan Jusuf Kalla masih punya peran besar di Golkar.
Jerry juga memprediksi nama Bahlil Lahadalia dan Gibran Rakabuming Raka berpeluang jadi Ketua Umum Partai Golkar.
Bahkan Jokowi sekalipun menurutnya berpeluang jadi orang nomor satu di Golkar.
"Untuk mekanisme tentu ada dan mengikuti AD/ART. Gibran sudah berapa tahun jadi kader/pengurus? harus tunggu munas/mukernas bulan Desember," ujar Jerry.
Baca juga: Golkar Tak Akan Pecah Usai Airlangga Mundur, Pengamat: Besok Juga Selesai
"Ada kemungkinan Jokowi dan Gibran jika AD/ART diubah maka akan besar kemungkinan(terpilih). Atau Jokowi mengutus wakilnya seperti Bahlil Lahadalia atau ada orang Jokowi yang notabene pengurus Golkar," kata Jerry.
Airlangga Sebut Ingin Jaga Keutuhan Partai
Diberitakan sebelumnya Airlangga telah resmi menyatakan mundur dari jabatan Ketum Partai Golkar.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga, Minggu (11/8/2024), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Pihaknya juga menjelaskan pengunduran dirinya sebagai Ketum Golkar terhitung sejak Sabtu (10/8/2024).
Soal alasan mundur, Airlangga mengatakan dirinya ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Selanjutnya, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku," ujar Airlangga dalam video yang sama.
DPP Partai Golkar Hormati Keputusan Airlangga
DPP Partai Golkar menghormati keputusan Airlangga yang pilih mundur sebagai Ketum Golkar.
Hal itu dikatakan DPP Golkar dalam konferensi pers terkait mundurnya Airlangga Hartarto.
Konferensi pers tersebut dihadiri oleh Ketua DPP Golkar Meutya Hafid dan Ace Hasan Syadzily, serta Waketum Golkar Adies Kadir dan Ahmad Doli Kurnia.
Dalam konferensi pers tersebut, Partai Golkar menghormati keputusan Airlangga mundur dari kursi Ketua Umum.
DPP akan menggelar rapat pleno membahas pengunduran diri tersebut sekaligus menunjuk pelaksana tugas Ketua Umum Golkar pada Selasa (13/8/2024).
DPP Golkar memastikan pengunduran diri Airlangga murni keputusan pribadi dan tanpa paksaan pihak manapun.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Taufik Ismail/willy Widianto)