TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) berharap peringatan kemerdekaan ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi momentum untuk mempercepat transisi menuju energi bersih.
"Salah satu upaya mengisi kemerdekan adalah memberikan ruang hidup yang sehat bagi masyarakat dengan udara dan lingkungan yang bersih. Hal ini bisa dilakukan dengan percepatan transisi energi dari energi fosil menuju energi terbarukan," ujar Sekjen PAN Eddy Soeparno, Senin (12/8/2024).
Baca juga: Pak Jokowi, 2 Daerah Penyangga Nusantara Dilanda Banjir dan Longsor Jelang Upacara HUT RI di IKN
Secara khusus Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini berharap dalam peringatan kemerdekaan nanti akan ada pesan simbolik tentang IKN yang akan menjadi kota yang ramah lingkungan.
"Pembangunan PLTS di IKN diikuti dengan teknologi berbasis smart grid harus berdampak bukan hanya di wilayah IKN tapi menjadi percontohan penggunaan energi terbarukan bagi daerah-daerah lainnya sehingga target menuju Net Zero Emissions tahun 2060 mendatang bisa tercapai," katanya.
Karena itu Eddy mendorong urban planning penggunaan energi terbarukan di IKN bisa menjadi pembelajaran bagi daerah lain untuk memanfaatkan energi terbarukan.
Baca juga: Tak Sampai 2 Tahun, Istana Negara IKN Tampak Megah, Siap Digunakan Upacara HUT RI dan Sidang Kabinet
"Kami mendorong IKN bisa menjadi percontohan Kota yang memanfaatkan energi terbarukan dan bisa dipelajari kota-kota lain baik dari sisi perencanaan maupun implementasi," katanya.
"Semakin banyak kota-kota di Indonesia yang mengikuti pemanfaatan energi terbarukan, maka baurannya juga akan semakin besar."
Jokowi Rapat di IKN
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar sidang kabinet paripurna perdana di Istana Kepresidenan, Ibu Kota Nusantara, (IKN), Kalimantan Timur, Senin, (12/8/2024).
Presiden memberikan arahan dalam sidang kabinet tersebut tentang Nusantara Baru, Indonesia Maju.
Dalam arahannya di depan hampir seluruh anggota Kabinet Indonesia Maju tersebut Presiden mengatakan ekonomi yang akan dikembangkan di IKN adalah ekonomi hijau dan ekonomi digital.
"Sekali lagi ekonomi hijau, ekonomi digital, data center, financial center dan yang lain-lainnya," kata Jokowi.
Presiden yakin ekonomi yang dikembangkan di IKN tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kaltim khususnya Balikpapan dan Penajam Paser Utara.
Menurut Presiden salah satu alasan ibukota pindah ke IKN agar terjadi pemerataan ekonomi.
"Karena kita tahu 58 persen GDP ekonomi itu ada di Jawa sehingga kita ingin memeratakan untuk juga keluar Jawa mendapatkan perputaran ekonominya," katanya.
Baca juga: Di Hadapan Jokowi, Prabowo Janji Akan Selesaikan IKN Dalam Waktu 6 Tahun
Selain kata Jokowi, dipindahkannya ibu kota ke IKN agar terjadi pemerataan populasi.
Saat ini beban populasi di Jawa sudah sangat besar yakni mencapai 56 persen. Begitu juga kata Jokowi beban Jakarta sebagai ibu kota yang sudah sangat padat.
"Ini yang juga menjadi sebuah pertimbangan bagi kita untuk memindahkan ibukota, dan utamanya memang beban di ibukota Jakarta memang sudah sangat padat sekali," pungkasnya.