Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha Jusuf Hamka mundur sebagai kader Partai Golkar, tak lama setelah Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Pria yang akrab disapa Babah Alun itu akan menyampaikan surat pengunduran diri sebagai kader Golkar, Senin (12/8/2024) hari ini.
Dia menyebut, surat itu akan diberikan langsung kepada Sekjen Golkar, Lodewijk F Paulus di Kantor DPP Partai Golkar pada pukul 10.00 WIB.
"Hari ini, Senin, jam 10.00 WIB pagi, saya menyerahkan surat pengunduran diri kepada sekretaris jenderal Golkar di DPP Slipi," kata Jusuf Hamka saat di konfirmasi Tribunnews.com, Senin.
Baca juga: Jusuf Hamka Kecewa Lihat Nasib Airlangga Hartarto, Pilih Mundur Dari Golkar dan Tak Mau Maju Pilkada
Diberitakan sebelumnya, pengusaha Jusuf Hamka mundur sebagai kader Golkar, tak lama setelah Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum partai Golkar.
Dia menyatakan ada sejumlah alasan mundur dari Golkar. Pertama, keluarganya tidak setuju ia terjun ke politik.
"Betul, sebenarnya saya dari awal memang keluarga tidak setuju saya berpolitik. Memang sudah waktu kemarin saya dicalonkan juga bilang nggak usah berpolitik," kata Babah Alun saat dihubungi, Minggu (11/8/2024).
Babah Alun juga mengungkapkan alasan lainnya dirinya mengundurkan diri dari kader Golkar karena akan memiliki cucu sebentar lagi.
Pihak keluarga meminta dirinya untuk membuat masjid di Indonesia.
"Keempat anak-anak saya bilang, buat masjid seribu masjid itu seluruh provinsi paling tidak 38 provisi ada Masjid Baba Alun. Jadi keluarga sarankan udah jadi orang bebas, jadi pekerja sosial sesuai cita, sesuai bunda Theresa. Ya sudah kembali lagi ke khittoh, khittohnya kan sebagai bunda Theresa maunya," ungkapnya.
Hal yang terpenting, kata Babah Alun, dirinya mundur dari kader Golkar karena kecewa Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar.
Dia meyakini Airlangga sudah terzalimi oleh pihak tertentu.
Ia menyampaikan Airlangga telah mengalami hal yang kasar dan keras. Dia pun khawatir kejadian itu nantinya akan menimpanya sebagai kader Golkar.
Baca juga: Golkar Tugaskan Jusuf Hamka Jadi Cawagub Dedi Mulyadi, PAN: Siapapun Itu Kami Pasti Dukung
"Saya melihat Pak Airlangga terzalimi saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi. Saya lihat Pak Airlangga itu memimpin partai politik mengalami hal-hal yang kasar dan keras, sehingga saya sendiri takutnya saya enggak bisa mengikuti cara-cara kasar dan keras. Saya kan orang pekerja yang baik-baik saja, yang lembut-lembut saja," ungkapnya.
Namun, Jusuf Hamka enggan merinci maksud kejadian kasar dan keras yang dialami Airlangga.
Hal yang pasti, kejadian tersebut telah membuatnya kecewa dengan kancah politik di tanah air.
"Saya cuman bisa kasih clue politik itu ternyata kasar dan keras. Keras dan kasar sehingga pas saya liat momentum Airlangga mundur saya nyatakan mundur partai politik siapapun juga, tidak berpindah ke parpol, saya ingin jadi orang bebas, saya akan jadi pekerja sosial. Saya adalah milik semua warga, jadi bukan warga Jakarta aja atau warga jabar. Saya ingin jadi milik semua warga semua rakyat dari Nusantara," pungkasnya.