TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Airlangga Hartarto secara resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, pada Minggu(11/8/2024) di Jakarta.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Komunikasi, Nurul Arifin mengucap terima kasih atas pengabdian Airlangga kepada partai Golkar.
Prestasi-prestasi yang dicapai selama masa kepemimpinan Airlangga lanjut Nurul telah memberikan kontribusi besar bagi partai dan bangsa.
"Semoga langkah selanjutnya membawa kesuksesan yang lebih besar. Selamat atas semua pencapaian dan terima kasih atas kepemimpinannya yang inspiratif," ujar Nurul Arifin dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Senin(12/8/2024).
Menurut Nurul, selama masa kepemimpinannya di partai beringin yang dimulai pada tahun 2017, Airlangga telah mencatat sejumlah prestasi signifikan yang meninggalkan jejak mendalam bagi partai dan bangsa.
Diietahui Airlangga Hartarto berhasil membawa Partai Golkar meraih kesuksesan besar dalam beberapa momen penting.
Pada Pemilu 2019 lanjut Nurul di bawah kepemimpinannya, Golkar memainkan peran kunci dalam mengantarkan Joko Widodo kembali menduduki kursi Presiden RI untuk periode 2019-2024.
Keberhasilan ini dilanjutkan dengan kemenangan di Pilkada 2020, di mana Golkar berhasil memenangkan 165 dari 270 daerah yang menggelar Pilkada.
Keberhasilan Airlangga Hartarto dan Golkar berlanjut pada Pemilu dan Pilpres 2024, di mana mereka sukses mengantarkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, meraih kemenangan di Pilpres 2024. Dalam Pemilihan Legislatif (Pileg), Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga meraih 14,4 persen suara, meningkatkan jumlah kursi di DPR RI menjadi 102 kursi untuk periode 2024-2029, yang setara dengan 18 persen dari total kursi di DPR RI.
Dalam kapasitasnya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga juga sukses memimpin negara melalui tantangan pandemi COVID-19 dan memperkenalkan Undang-Undang Cipta Kerja yang merevolusi peraturan perundangan di Indonesia.
"Kepemimpinan Airlangga Hartarto akan dikenang sebagai masa yang penuh dengan pencapaian dan transformasi signifikan bagi Partai Golkar dan Indonesia," ujar Nurul.