Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR fraksi PDIP, Rahmad Handoyo mengecam keras atas meninggalnya Aulia Risma Lestari (30), mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip).
Handoyo mengecam lantaran Aulia diduga bunuh diri karena mengalami perundungan dari seniornya di Undip.
"Ya saya kira ini sangat disesalkan, sangat memprihatikan," kata Handoyo kepada Tribunnews.com, Rabu (14/8/2024).
Dia menyayangkan perbuatan perundungan masih terus dilakukan. Padahal, pemerintah sudah membuat aksi perang terhadap perundungan.
Handoyo mendesak aparat penegak hukum segera menangani kasus tersebut agar tidak terulang lagi.
"Saya kira harus tegas. Kasus ini harus didalami secara menyeluruh. Kalau perlu harus ada orang yang bertanggungjawab," ujarnya.
Dia menegaskan, perbuatan perundungan merupakan tindakan manusiawi yang tidak bisa ditolerir.
"Nah, ini harus dihentikan. Kalau tidak dihentikan apakah kita akan mendengar korban berikutnya," ucap Handoyo.
Karenanya, Handoyo mendesak agar kepolisian segera menangani kasus dugaan perundungan itu.
"Untuk itu saya kira kepolisian juga harus bisa mendalami, kenapa penyebab-penyebab ini bisa terjadi?" ungkapnya.
Baca juga: 6 Terpidana Kasus Vina Cirebon Resmi Ajukan PK, Keluarga: Doa dari Langit Itu Mujarab
Dikutip dari Tribunjateng.com, Aulia ditemukan meninggal di kamar kosnya kawasan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang.
Menurut sumber yang tak mau menyebut namanya, Aulia diduga mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat bius ke tubuhnya sendiri.
Obat bius yang digunakan korban adalah jenis Roculax.