Jokowi lantas meyakini persatuan dan kerja sama masyarakat dapat membuat visi "Indonesia Emas 2045" tercapai di tengah pengakuannya, kepemimpinannya masih belum sesuai harapan.
"Saya tahu bahwa hasil yang kita capai pada saat ini belum sepenuhnya tuntas mencapai hasil akhir, belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan Bapak Ibu semua."
"Namun, saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045," tegasnya.
Baca juga: Pidato Kenegaraan Jokowi 2024, Setara Institute: Pidato Hambar di Akhir Masa Jabatan
Diapresiasi Gerindra
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menilai hal itu merupakan pernyataan yang tulus dari seorang kepala negara.
"Saya kira apa yang disampaikan oleh presiden Jokowi baru saja adalah sebuah ungkapan yang tulus yang jujur yang original. Bahwa beliau manusia biasa sudah berusaha untuk maksimal dengan mengerahkan segala kemampuan," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Muzani menyebut, Jokowi sebagai kepala negara menyadari ada kekurangan, ada harapan yang terlupakan, serta ada janji yang belum dilaksanakan selama menjabat sebagai presiden
Sebab itu, menurut Muzani permohonan maaf Jokowi tepat disampaikan pada Sidang Tahunan MPR 2024.
"Dan saya kira sebagai bangsa yang pemaaf, sebagai bangsa yang mengerti atas kebudayaan dan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang dan orang tua kita, kita semua pasti memahami akan kesulitan, kerepotan dari selama ini beliau memimpin dan kita pasti memaafkan," pungkas Wakil Ketua MPR RI itu.
Baca juga: Jokowi Targetkan Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2025 Ditekan jadi 4,5 Persen
Direspons Sinis PDIP
Ribka Tjiptaning alias Mbak Ning mengaku, tertawa mendengar pidato kenegaraan yang disampaikan Jokowi dalam sidang tahunan MPR, DPR dan DPD RI.
Pasalnya, ucap Ribka, apa yang disampaikan Jokowi dalam pidato berbanding terbalik.
Khususnya, saat mantan Gubernur Jakarta itu, menyebut Indonesia bisa mengatasi gelombang atau tantangan sebagai bangsa dan negara.
"Kalau aku cuma ketawa ketika Pak Jokowi ngomong. Gitu ya kan?" ujar Ribka saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat.
"Kita mengatasi gelombang-gelombang, gitu kan, kita bisa mengatasi. Aku bilang, itu sih bukan mengatasi gelombang. Kau Pak Jokowi, menciptakan gelombang kalau beliau itu sehingga menjadi karut-marut seperti ini," imbuhnya.
Kendati demikian, Ribka tak merinci secara detail perihal karut-marut di Indonesia yang disebutnya karena Jokowi.