News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

Hadirin Tertawa Saat Bamsoet Sapa Pimpinan Parpol di Sidang MPR: Pak Bahlil Ada Nggak?

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membuka Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2024 di gedung parlemen Jakarta, Jumat (16/8/2024). /TV Parlemen

Dia mengatakan itu melalui pantun.

“Untuk Bapak Jokowi, Dari Solo ke Istana Negara lewat tol Cipali. Jangan lupa membawa serabi. Terima kasih untuk Pak Jokowi. Langkahmu akan dilanjutkan Pak Prabowo dalam membangun negeri,” ucap Bambang.

“Untuk Bapak Prabowo dan Mas Gibran. Terbang tinggi burung merpati. Hinggap lama di pohon mahoni. Kami titip NKRI, Agar rakyat hidup nyaman dalam harmoni,” tambah Bambang.

Selain itu, Bambang Soesatyo juga menyampaikan pantun untuk para calon menteri dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Кupu-kupu terbang bersama kumbang. Hinggap di dahan pohon beringin yang rindang. Para calon menteri tak perlu bimbang. Berbaik-baiklah ke Presiden sekarang dan yang akan datang,” ujar Bambang.

Tidak hanya itu, Bambang Soesatyo juga menyampaikan sikap terkait Pilkada Serentak 2024. Ia berharap kotak kosong tidak sampai membuat Bangsa Indonesia terbelah.

“Burung merpati terbang di atas sawah. Purnama datang dari negeri sebelah. Koalisi calon kepala daerah masih bisa berubah. Kotak kosong jangan sampai membuat kita terbelah,” kata Bambang.

Tekankan Tentara Siber

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo juga memaparkan urgensi pembentukan Matra ke-4 TNI, yakni Angkatan Siber.

Bamsoet menyoroti era baru di mana operasi militer dapat dikendalikan dari jarak jauh.

"Kita telah sama-sama mengetahui, dunia sudah memasuki era internet of military things / internet of battle-field things, di mana operasi militer semakin dapat dikendalikan dari jarak yang sangat jauh, dengan lebih cepat, tepat, dan akurat," ujar Bamsoet.

Sebab itu, menurutnya saat ini Indonesia harus segera membentuk Matra ke-4 TNI, yakni Angkatan Siber.

"Kehadirannya untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara," ujarnya.

Pembentukan Angkatan Siber ini, kata Bamsoet, penting, mengingat posisi Geopolitik Indonesia sangat rawan.

Sebab berhadapan langsung dengan trisula negara persemakmuran Inggris: Malaysia, Singapura, dan Australia, yang tergabung dalam Five Power Defence Arrangement (FFDA) bersama Selandia Baru dan Britania Raya.

"Dan di sisi lain, juga berada dalam arena pertarungan geopolitik Rusia, Tiongkok, dan Amerika," pungkas Bamsoet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini