News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Singgung Peran Media Sosial, Puan: Orang yang Baik Dapat Dipersepsikan Menjadi Orang yang Jahat

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPR RI Puan Maharani, mengenakan kebaya dengan nuansa warna emas, dalam rangkaian Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI tahun 2024. Puan Maharani mengungkap pesan yang menohok saat sidang tahunan DPR, MPR, dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (16/8/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI, Puan Maharani mengungkap pesan yang menohok saat sidang tahunan DPR, MPR, dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (16/8/2024).

Saat itu, ia berbicara mengenai media sosial menciptakan berbagai persepsi.

Baca juga: Ketua DPR Puan Maharani: Kunci Keberhasilan Pembangunan IKN Ditentukan Pemangku Kepentingan

Menurut Puan, persepsi itu dapat mengangkat atau justru merendahkan citra seseorang. Baginya, citra yang ditampilkan juga bisa keliru.

"Persepsi yang merendahkan seseorang; bahkan orang yang baik dapat dipersepsikan menjadi orang yang jahat; begitu juga sebaliknya orang yang jahat dipersepsikan menjadi orang yang baik; orang yang salah menjadi orang yang benar; orang yang benar menjadi orang yang salah," kata Puan saat pidato di hadapan tamu sidang DPR, MPR dan DPD RI.

Dijelaskan Puan, demokrasi wacana bukanlah kebebasan yang tidak terbatas. Dia bilang batas dari hak setiap warga dalam negara demokratis adalah menjamin hak warga yang lain.

Baca juga: Di Hadapan Jokowi, Puan Tekankan Pentingnya Etika Politik

"Hak warga negara dibatasi oleh hak warga negara yang lainnya," jelasnya.

Oleh karena, kata Puan, peran negara diperlukan untuk menjamin hak berdemokrasi yang sama bagi semua warga negara. Termasuk, hak mendapatkan rasa aman yang sama bagi semua warga negara dan hak untuk hidup tentram yang sama bagi semua warga negara.

"Peran negara adalah untuk menjamin dan melindungi harkat dan martabat setiap warga negara. Berdialektika dalam demokrasi wacana mensyaratkan para pihak yang berdialektika memiliki kualitas informasi dan pengetahuan yang berimbang," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini