Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) menghadiri penutupan Munas XI Partai Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2024).
Mereka yang hadir yakni Ketua Umum Partai Gerinda sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Selain pimpinan partai di KIM, hadir pula para ketua umum di luar koalisi.
Di antaranya Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan lainnya.
Penutupan Munas Golkar ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Dalam acara penutupan tersebut, Presiden Jokowi mengenakan kemeja kuning lengan panjang. Pakaian yang dikenakan Jokowi tersebut hampir mirip dengan para kader Golkar yang hadir.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia resmi terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar secara aklamasi.
Keterpilihan Bahlil ditegaskan, dalam Sidang Munas Golkar IX, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Rabu (21/8/2024).
Baca juga: Wanda Hamidah Pilih Keluar dari Golkar, Tinggalkan Pesan Bahaya Peringatan Darurat
Dalam pidatonya, Bahlil menyampaikan beberapa poin yang menjadi visi-misinya sebagai Ketum Golkar. Bahlil ingin membuat Golkar menjadi partai yang lebih modern dan maju. Ia juga akan memperkuat konsolidasi di daerah-daerah.
“Transformasi Partai Golkar menjadi partai modern yang solid dan mengakar untuk menuju kemenangan, dalam konteks itulah kemudian saya bagi menjadi dua untuk kita bisa menang. Ada internal dan ada eksternal,” kata Bahlil, dalam pidatonya, Rabu ini.
Selain itu, Bahlil juga mengatakan, ingin fokus membentuk struktur kepartaian yang efektif dan efisien. Ia menyebut tidak ingin membuat struktur partai yang terlalu gemuk.
Ia menjelaskan, struktur partai gemuk dapat menurunkan kinerja dan produktivitas partai.
“Saya juga izin dalam forum ini menyampaikan pengurusnya tidak usah terlalu banyak banyak, di bawah seratus (orang). Karena semakin banyak pengurus kita bukan bikin pikir program, kita bikin pengurus,” ucap Bahlil.
Selanjutnya, Bahlil menekankan pentingnya persatuan di internal Partai Golkar. Oleh karena itu, ia berharap agar tidak ada lagi perpecahan berbagai faksi-faksi di internal partai berlambang pohon beringin itu.