News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Surya Paloh Ingatkan Semua Pihak Hormati Perangkat Hukum Termasuk Mahkamah Konstitusi

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam sambutannya dalam acara Pelantikan Pengurus DPP Garnita Malahayati Partai NasDem, di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengingatkan semua pihak untuk menghormati semua perangkat hukum, termasuk lembaga Mahkamah Konstitusi (MK).

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya pada acara Pelantikan Pengurus DPP Garnita Malahayati Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Surya mulanya mengingatkan ihwal ibu pertiwi punya banyak potensi dari sisi geografis, luas wilayah, sumber daya, dan kekayaan alam.

Namun ia menyayangkan hal itu tidak berkembang baik akibat individu-individu yang tidak terbuka dan tidak jujur.

“Tidak semua bangsa mendapatkan kemudahan-kemudahan seperti apa yang kita miliki hari ini. Geografi, strategi, luas wilayah, jumlah penduduk, sumber daya, kekayaan alam, semua kita miliki,” kata Surya Paloh.

“Tapi sayang, seribu kali sayang. seandainya kita lebih mengenal diri kita secara objektif dengan pikiran kita yang lebih fair, lebih terbuka, lebih jujur. Kemajuan mungkin sudah 10 kali kelipatan daripada apa yang kita capai hari ini,” sambungnya.

Lalu ia pun menyinggung ihwal banyaknya produk hukum di Indonesia dan itu harus dihargai.

Surya bahkan menyebut lembaga MK dalam sambutannya itu.

“Sistem ketatanegaraan kita ada hukum. Produk hukum dari jenjang pengadilan negeri, pengadilan tinggi, Mahkamah Agung, bahkan sekarang ada Mahkamah Konstitusi,” ucap pria yang juga wirausahawan itu itu.

”Kalau bukan kita yang menghormati, menghargai perangkat-perangkat hukum ini. Ini orang Medan bilang hajab sirajab bin mustajab,” ia menambahkan.

Proses penghormatan itu, tegasnya, harus dipatri ke diri sendiri sebagai bentuk perjuangan dalam membawa misi perubahan dan menjaga kewarasan.

“Itu hak kita dan itu kewajiban kita,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini