TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum (Ketum) Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh menyebut banyak belajar politik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini ia ungkapkan dalam pidato pembukaan digelarnya Kongres III Partai NasDem di Senayan Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (25/8/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Surya Paloh menyampaikan rasa terima kasih sekaligus memuji kepemimpinan Jokowi.
"Harus berterima kasih Pak Jokowi. Anda telah memberikan banyak kepada NasDem ini satu pembelajaran politik. Kita belajar dari kepemimpinan Anda sebagai Presiden Republik Indonesia hamper 10 tahun," kata dia dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (26/8/2024).
Selain itu, ia mengatakan adanya niat baik dalam hidup harus diikuti dengan strategi yang tepat.
"Dari pembelajaran itu saya bisa memahami hidup memang bukan hanya bermodalkan niat baik semata-mata. Niat baik itu sewajarnya dan mestinya, tapi juga harus ada strategi yang tepat," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengatakan dirinya merasakan kenangan yang penuh nostalgia saat menghadiri kongres tersebut.
"Saya merasa seperti nostalgia kembali berdiri di sini berada dalam satu ruangan dengan Bapak Surya Paloh dengan Bang Surya dan dengan seluruh kader Partai NasDem dari seluruh tanah air Indonesia," ucap Jokowi dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (26/8/2024).
Ia juga mengungkapkan bahwa semangat dari Surya Paloh masih sama seperti dulu saat pertama kali mereka bertemu.
"Rasa-rasanya seperti rasa dulu yang pernah ada. Apalagi saat tadi kita mendengarkan Bang Surya berorasi, saya seperti ditarik Kembali ke masa lalu karena suara, intonasi, pembawaan, dan semangat Bang Surya tidak ada satupun yang berubah," jelas dia.
Jokowi menjelaskan ia bersama Surya Paloh dan Partai NasDem memiliki sejarah serta cerita yang panjang.
Baca juga: NasDem dan PKS Usung Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie di Pilgub Jabar
Ia menjelaskan bahwa Partai NasDem merupakan partai politik (parpol) yang selama ini telah mendukung kepemimpinannya sebagai presiden.
"Dimulai tahun 2014 saya ingat betul NasDem saat itu adalah partai pertama yang mendeklarasikan saya dalam pencalonan sebagai presiden. Kemudian, tahun 2019 NasDem juga Kembali mencalonkan saya dengan dukungan tanpa mahar,"
"Politik tanpa mahar itu yang saya kira sangat bagus untuk pendidikan perpolitikan di negara kita," sambungnnya.