Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Iqbal Ramadhan menjadi perhatian setelah dirinya ditangkap polisi saat ikut dalam demo menolak pengesahan RUU Pilkada di DPR, Jakarta, Kamis (24/8/2024).
Asisten pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta ini diketahui putra dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Moerdiono yang juga Mantan Menteri Sekretaris Negara Indonesia pada Kabinet Pembangunan V (1988–1993) dan Kabinet Pembangunan VI (1993–1998).
"Memang benar ayah saya seorang Jenderal TNI dan Pejabat tinggi pada era Orde Baru," curhatnya dalam tulisan, Selasa (27/8/2024).
Namun, Iqbal mengaku terlahir dari rahim seorang perempuan, seorang ibu yang penuh dengan perjuangan.
Ibunya harus bekerja keras mencari nafkah dan merawatnya tanpa kehadiran sosok ayah.
"Saya tidak pernah menggunakan nama besar almarhum ayah saya untuk kepentingan pribadi. Saya menjaga rapat latar belakang kedua orang tua saya. Bahkan, ketika saya berada pada situasi yang sangat mengerikan di hadapan aparat bersenjata yang melecehkan, memukul, menendang kepala saya," ungkapnya.
Baca juga: Polisi Tangkap Direktur Lokataru Del Pedro dan Anggota LBH Iqbal Ramadhan Saat Demo di Depan DPR
Tidak sedikit pun terpikirkan untuk memanfaatkan nama besar ayahnya agar diberikan pengampunan oleh aparat yang sedang menyiksa dirinya.
"Hanya satu yang ingin saya ketahui. Bagaimana rasanya menjadi masyarakat kecil saat mereka ditangkap dan ditahan aparat keamanan karena menuntut hak-haknya. Hak untuk bebas dari penyiksaan adalah hak semua anak bangsa diatas bumi manusia," paparnya.
Iqbal menuturkan dirinya bukan seorang anak yang hidup dalam kemewahan dan kekuasaan.
Sejak kecil dia berjuang melawan ketidakadilan.
Baca juga: Putranya Dikabarkan Diamankan Polisi Saat Demo di DPR, Machica Mochtar Lemas Tak Tahu Iqbal Dimana
Ibunya selalu menanamkan nilai-nilai keadilan dan welas asih.
Harapan terbesar ibunya, imbuh Iqbal, adalah agar saya bisa berguna bagi masyarakat dan berpihak kepada mereka yang terpinggirkan.
"Di saat yang lainnya memanfaatkan nama besar orang tuanya agar mendapatkan kedudukan dan jabatan. Ada banyak orang tua dan pemuda yang berjuang untuk membayar biaya pendidikan yang mencekik, mencari kerja untuk menjadi tulang punggung keluarga, dan menjadi Ojol hanya untuk bertahan hidup sehari," katanya.
Menurutnya, jurang antara si kaya dan si miskin begitu lebar di negeri ini.
"Takdir memilih saya terlahir sebagai anak dari seorang Jendral TNI di era Orde Baru dan penyanyi kampung dari Sulawesi Selatan. Saya tidak bisa menolak takdir itu," tuturnya.
Sebelumnya, penyanyi Machicha Mochtar mendatangi Polda Metro Jaya pada Jumat (23/8/2024) untuk menjemput anaknya M Iqbal Ramadhan.
Diketahui Iqbal jadi salah satu pedemo tolak RUU Pilkada di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta Pusat yang ditangkap pihak kepolisian.
"Saya Machicha Mochtar mau jemput anak saya, M Iqbal Ramadan. Katanya Mau ditahan di sini di Polda Metro, di Reskrimum," kata Machicha kepada wartawan, Jumat.
Dia mengaku ingin menjemput anaknya karena ingin membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena mendapatkan luka-luka.
"Saya hadir menjemput anak saya kemudian mau dibawa ke RS. Hidungnya patah, jadi harus saya bawa berobat mau visum dulu," tuturnya.
Lebih lanjut, Machicha mengatakan saat ini dirinya belum mengetahui pasti kondisi anaknnya tersebut.
"Saya belum tahu (mau buat laporan atau tidak), saya baru mau ketemu anak saya, belum tahu keadaan anak saya bagaimana. Tapi yang pasti mau lihat dulu kondisinya, baru ambil tindakan," ungkapnya.