Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri mengerahkan tim penempak jitu atau sniper di beberapa titik saat kedatangan kepala negara sekaligus pemimpin Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus 3-6 September 2024.
Karo PID Divhumas Polri Brigjen Pol Tjahyono Saputro menuturkan tim sniper ditempatkan di beberapa titik.
"Untuk hal-hal itu (tim sniper) sudah kita siapkan dari tim tindak," ucap Tjahyono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Dia memastikan tim penembak jitu untuk mengoptimalkan pengamanan operasi Tribrata Jaya 2024.
"Ada beberapa titik ya, mungkin yang sudah ditempatkan. Tapi kita tidak (ungkap) sudah ada yang disiapkan oleh dari operasi ini," ucapnya.
Operasi Tribrata Jaya menerjunkan 4.730 personel Polri terdiri dari 1.200 personel dari Mabes Polri, 3.520 personel dari Polda Metro Jaya.
Tjahyono menyebut, pihaknya akan membagi personel dalam beberapa satgas.
Mulai dari Satgas Anti Teror hingga Satgas Tindak.
“Operasi Tribrata Jaya terdiri dari 8 satgas yaitu, satgas preemtif satgas preventif, satgas walroralakir, satgas gakkum, satgas tindak, satgas anti teror satgas humas, dan satgas banops,” tuturnya.
Sebelumnya, Kaops Tribrata Jaya 2024 Komjen Pol Imam Widodo mengatakan, latihan pra Operasi Tribrata Jaya 2024 ini dilakukan untuk menyamakan pola pikir dan pola tindak serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan personel Polri yang bertugas.
"Latihan pra operasi pengamanan ini sangat penting untuk memberikan pemahaman terkait dengan SOP dan cara bertindak di lapangan. Saya ingin seluruh peserta pelatihan dapat mengikuti kegiatan ini secara serius sehingga memahami dan mempedomani arahan dan atensi dari instruktur ataupun pimpinan," kata Imam.
Komjen Imam yang juga menjabat sebagai Dankorbrimob Polri mengatakan, beberapa hal yang dibahas dalam latihan pra Operasi Tribrata Jaya 2024 diantaranya deteksi dini dan cegah dini, serta perkiraan kerawanan menjelang dan selama operasi.
"Lalu ada juga peraturan penjagaan, pengawalan, patroli rekayasa lalu lintas dan pengendalian arus lalu lintas," ucapnya.
Selain itu, pengamanan hotel, venue, tempat rekreasi, tempat hiburan dan pengamanan obyek vital. Lalu ada juga penyelidikan dan penyidikan terhadap ancaman gangguan kamtibmas sebelum dan selama operasi.
"Dibahas juga taktis dan teknis penanganan awal terhadap bahan peledak dan penanggulangan terorisme dalam rangka Operasi Tribrata Jaya 2024," katanya.
Imam menuturkan, dinamika perkembangan lingkungan strategis global, regional dan nasional akan mempengaruhi pelaksanaan kegiatan kunjungan Paus Fransiskus dan kegiatan International Sustainability Forum (ISF) tahun 2024.
Baca juga: Paus Fransiskus Bawa Pasukan Elite Khusus Selama Kunjungan ke Indonesia
Menurutnya, isu-isu nasional yang dapat menjadi ancaman pengamanan, antara lain kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, sampai dengan isu-isu terorisme.