TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Negara Vatikan sekaligus pemimpin Gereja Katolik sedunia Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024.
Polri mengerahkan sebanyak 4.730 personel guna mengamankan kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia.
Paus Fransiskus dijadwalkan akan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta pada 4 September 2024.
Jokowi mengatakan akan membicarakan masalah perdamaian saat bertemu Paus Fransiskus.
Presiden mengatakan isu perdamaian penting untuk dibicarakan agar konflik yang ada di dunia ini bisa segera berakhir. Baik itu konflik yang ada di Gaza Palestina, maupun di Ukraina.
Kepala Protokol Negara atau Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Andy Rachmianto mengatakan selain sebagai pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus juga merupakan kepala Negara.
Oleh karena itu Paus Fransiskus akan disambut secara Kenegaraan saat bertemu Presiden di Istana Kepresidenan.
Setelah bertemu Presiden, Paus akan menggelar Misa Kudus di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Selain itu Paus Fransiskus juga akan mengunjungi Masjid Istiqlal.
Presiden Jokowi mengatakan semua proses persiapan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia sudah direncanakan dengan baik.
Bawa Pasukan Elite
Paus Fransiskus akan membawa pasukan elite khusus saat perjalanan apostolik ke Tanah Air pada 3-6 September 2024.
"Pengamanan untuk ring 1 itu langsung diambil dari mereka, ada Swiss guard (Garda Swiss, pasukan elite khusus) yang memang melekat dari mereka, ada 6 personel," kata Karo PID Divhumas Polri Brigjen Pol Tjahyono Saputro di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Diketahui Garda Swiss merupakan pasukan elite yang bertugas melindungi Paus dan Kota Vatikan.
Pasukan elite ini setiap saat berdiri gagah berani melindungi Paus dan Kota Vatikan.
Polri Siagakan Sniper