News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anies Baswedan dan Kiprah Politiknya

Anies Wacanakan Buat Partai, Jubir Sebut Tim Kecil Sudah Godok: Pembentukan Secepatnya

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, memberikan catatannya setelah Pilpres dan pendaftaran Pilkada 2024. Jubir menyebut wacana Anies untuk membentuk partai sudah digodok oleh tim kecil. Dia mengatakan terwujudnya partai itu akan terjadi secepatnya.

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid buka suara terkait rencana Anies untuk membuat partai politik (parpol) setelah gagal maju di Pilkada Jakarta dan Jawa Barat 2024.

Sahrin mengatakan pembuatan partai itu akan dilakukan secepat-cepatnya.

"Ya harus secepat-cepatnya," katanya dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi di YouTube tvOne dikutip pada Sabtu (31/8/2024).

Dia mengungkapkan soal tahapan terkini rencana Anies membuat partai.

Saat ini sudah masuk tahapan apakah akan pembentukannya langsung menjadi partai atau menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) terlebih dahulu.

Sahrin mengatakan hal tersebut dipikirkan oleh tim kecil yang sudah dibentuk.

"Jadi gini, ini akan dua yang sedang dipertimbangkan yaitu pertama apakah akan menjadi ormas terlebih dahulu ataukah langsung menjadi partai politik."

"Tentunya ini dipertimbangkan plus minusnya dan juga timing-nya. Sudah dibentuk tim kecil untuk menggodok tahapan-tahapannya, agenda-agendanya, dan peluncurannya," ujarnya.

Dia mengungkapkan rencana membuat parpol karena berkaca dari klaim bahwa masyarakat kekurangan sosok pemimpin.

Sehingga, imbuh Sahrin, adanya rencana Anies untuk membuat parpol perlu direalisasikan.

Baca juga: Wacana Anies Bentuk Parpol Baru Mencuat, Mardani Tegaskan PKS Jadi Besar Tidak Bergantung Orang Lain

Kemudian, hal lain yang masih perlu dipertimbangkan, kata Sahrin, adalah apakah parpol yang akan dibentuk oleh Anies adalah parpol berbadan hukum atau turut ikut dalam Pemilu.

"Jika partai politik hanya sebagai berbadan hukum, maka urusannya hanya ke Menkumham. Tapi kalau partai politik sebagai peserta Pemilu kan harus memenuhi."

"Misalnya, struktur partai, 100 persen di provinsi, 75 di kota/kabupaten, 50 persen di kecamatan. Kan ini menjadi syarat lain selain AD/ART," tuturnya.

Sahrin mengungkapkan meski proses pembentukan parpol melalui tahapan yang begitu panjang, tetapi dirinya meyakini parpol bentukan Anies akan segera terwujud.

Dia berharap para pendukung Anies turut mendukung wacana pembentukan parpol tersebut.

"Untuk itu, kepada masyarakat keseluruhan, gerakan perubahan, masyarakat yang sevisi dengan Mas Anies, nah mari kita tunggu tahapan-tahapan ini."

"Kita menginginkan sebuah partisipasi politik yaitu demokrasi yang partisipatorik di mana masyarakat secara mandiri memiliki kesamaan visi," kata Sahrin.

Anies Ogah Gabung Parpol tapi Mau Buat Parpol

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, memberikan catatannya setelah Pilpres dan pendaftaran Pilkada 2024. (Tangkapan layar dari YouTube Anies Baswedan)

Sebelumnya, Anies mengungkapkan tidak ingin bergabung dengan parpol manapun.

Namun, dia justru ingin membuat parpol sendiri karena menurutnya parpol yang berada di Indonesia saat ini tersandera dengan kekuasaan.

"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," kata Anies dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya, Jumat (30/8/2024).

Kendati demikian, Anies meminta semua pihak untuk bersabar untuk itu.

Dia juga berharap, dalam waktu dekat bisa mengambil langkah konkret untuk menciptakan Indonesia dengan demokrasi yang lebih sehat dan sistem politik yang mengedepankan gagasan.

Lebih lanjut, meski batal maju di Pilkada Jakarta, Anies tetap mengajak warga untuk menjaga semangat dan demokrasi yang sehat.

"Jaga semangat. Kita semua ingin jaga demokrasi kita terus sehat," kata Anies.

Baca juga: Gebrakan Anies Setelah Gagal Pilkada 2024: Bikin Ormas atau Parpol Baru Usung Perubahan

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas berharap, ada iklim demokrasi yang menghasilkan kebijakan pro terhadap rakyat, bukan untuk segelintir elite saja.

"Kita ingin ada proses demokrasi ini berujung kepada manfaat untuk rakyat, bukan manfaat untuk segelintir orang, bukan bermanfaat untuk elite," kata Anies.

Anies juga memberikan pesan kepada para pendukungnya, untuk tetap menjaga suasana teduh dan tenang, meski dirinya gagal maju dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024.

"Pokoknya buat kita semua kita terus jaga suasana yang saling menghormati, menghargai suasana teduh tenang," tandasnya.

Soal kegagalannya melenggang di Pilkada Serentak 2024 ini, Anies mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sebuah takdir.

Ia pun meyakini, apa yang sudah dilaluinya saat ini merupakan jalan terbaik baginya dan pasti terdapat hikmah di baliknya.

"Bahwa takdir Allah, Tuhan yang maha kuasa sudah tertulis bahwa saya tidak mengikuti kontestasi kali ini dan sejujurnya ada selalu rasa lega setiap kali melewati persimpangan jalan," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Rifqah)

Artikel lain terkait Pilkada Serentak 2024

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini