News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anies Baswedan dan Kiprah Politiknya

Benarkah Pertemuan Pramono-Rano Karno dan Anies di CFD Tak Disengaja? Anies Batal Bentuk Parpol?

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan, Rano Karno dan Pramono Anung. Pramono-Rano Karno sebut pertemuan dengan Anies di CFD tak disengaja, Anies mulai goyah, masuk tim pemenang atau bentuk parpol baru?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan antara pasangan Cagub-Cawagub Pilkada Jakarta dari PDIP yakni Pramono-Rano Karno dan Anies di Car Free Day (CFD) pada Minggu (1/9/2024) disebut tak disengaja.

Ketiganya bahkan sempat foto bersama, benarkan Anies bakal masuk dalam tim pemenangan Pramono-Rano Karno?

Lantas bagaimana dengan rencana manuver Anies soal keinginan membentuk parpol atau ormas baru yang mengusung perubahan?

Pertemuan Pramono-Rano Karno dengan Anies di CFD

Anies Baswedan, Rano Karno, dan Pramono Anung bertemu persis di depan Artotel, Gelora Senayan sekitar pukul 09.34 WIB.

Saat itu, Pramono dan Rano ingin menuju ke mobil masing-masing setelah melaksanakan CFD di Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Ketika bertemu, Rano dan Pramono langsung menyapa Anies dengan menepuk bahunya.

"Dari pagi?" sapa Anies ke Pramono dan Rano sambil tersenyum.

"Dari pagi, tadi ke Bundaran Hotel Indonesia (HI)," jawab Rano.

Baca juga: Momen Pramono-Rano Karno dan Anies Bertemu di CFD hingga Respons Ridwan Kamil Diteriaki Hidup Anies!

Tak lama dari itu, ketiganya berfoto bersama dan berpisah.

Rano pergi ke TPU Karet Bivak, Pramono pulang ke rumahnya, begitu pula Anies.

Di sisi lain, Rano mengaku sempat mendengar Anies berada di kawasan Car Free Day.

Namun, ia sama sekali tak ada niat berjanian dengan mantan gubernur Jakarta itu.

"Kita memang dengar tadi Mas Anies ada di ujung, di Phinisi ya, artinya kita datang ke sini enggak janjian ketemu beliau dan inilah kita ketemu, ya, artinya tandain sendiri aja deh" ucap Rano.

Anies Bakal Jadi Tim Pemenangan?

Bakal calon gubernur (bacagub) di Pilkada Jakarta 2024 tersebut mengaku belum ada pembicaraan terkait Anies Baswedan yang disebut-sebut bakal jadi ketua tim pemenangannya.

"Sampai hari ini tidak ada pembicaraan," kata Pramono saat ditemui di Car Free Day, Minggu (1/9/2024).

Di sisi lain, Pramono mengaku, dirinya dan Anies Baswedan memiliki hubungan yang cukup dekat, namun jarang diketahui orang.

"Walau saya terus terang sama Mas Anies ini mempunyai hubungan yang orang enggak tahu sejarah yang panjang," terang dia.

Bakal cagub-cawagub Jakarta dari PDIP Pramono Anung-Rano Karno bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kawasan CFD, Senayan, Jakarta, Minggu (1/9/2024). (Istimewa)

Sementara Rano Karno, mengaku pertemuannya dengan Anies merupakan ketidaksengajaan.

Bahkan, Rano tak menyangka di tengah ribuan orang bisa bertemu dengan Anies.

Rano menilai, pertemuannya dengan Anies merupakan rezeki.

"Itu yang namanya rezeki anak saleh begitu, ya, artinya begini kalau dibilang kita enggak menyangka, jujur enggak menyangka," ucap Rano.

Manuver Anies Buat Parpol Baru

Anies Baswedan baru-baru ini mengucapkan wacana akan membentuk partai politik.

Ia mengklaim banyak masukan yang memintanya untuk itu.

Anies juga melihat situasi politik hari ini dengan gelombang semangat perubahan cukup besar.

"Lalu apakah akan membuat partai politik baru? Gini, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," kata Anies dalam video yang diunggah di channel Youtube (Anies Baswedan) Jumat (30/8/2024).

Baca juga: Bocoran Nama Parpol Baru Anies, Peresmian Tunggu Jokowi Lengser

Mantan gubernur Jakarta itu mengungkapkan, misi membangun parpol baru bakal diwujudkan dalam waktu dekat.

Menurut dia, parpol baru itu dibentuk untuk mewadahi gerakan yang menginginkan demokrasi Indonesia menjadi lebih sehat.

"Kita lihat sama-sama ke depan, semoga tidak lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar, menginginkan Indonesia yang lebih setara," ujar Anies.

"Demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy gagasan. Ini respons saya atas situasi yang sedang terjadi saat ini," imbuh dia.

Sesuai Saran Rocky Gerung

Pada Kamis (29/8/2024), pengamat politik Rocky Gerung menyarankan agar Anies Baswedan membangun partai.

"Anies itu dihalangi di semua posisi, kalau memang Anies mau melawan ya lakukan perlawanan secara terbuka," ucap Rocky Gerung dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Rocky Gerung Official.

"Saya ingin Anies memimpin oposisi lalu menerbitkan partai politik baru, itu kan lebih etis,"

"Kalau ingin memposisikan diri sebagai penantang Jokowi terang-terangan harusnya, tidak usah menempatkan diri dalam politik transaksional partai-partai," tegas Rocky Gerung.

Menurut Rocky, partai merupakan upaya Anies untuk melembagakan aspirasi politik yang banyak ia dapat saat mengikuti kontestasi Pilpres 2024.

"Iya betul, euforia itu antusiasme itu memang harus ditampung di dalam perlembagaan dan politik memang harus diucapkan dengan cara formil dan keformilan itu dibuktikan melalui suara partai politik," kata Rocky bicara di channel Youtube-nya, Rocky Gerung Official, Sabtu (31/8/2024).

Rocky bahkan mengusulkan agar partai bentukan Anies dideklarasikan saat pergantian presiden dari Jokowi ke Prabowo Subianto, 20 Oktober 2024.

Menurutnya, momen tersebut sangat bersejarah dan akan selalu diingat laiknya monumen.

"Saya kira kesiapan teknis itu soal mempercepat aja kan dan saya bayangkan misalnya akan sangat dramatis kalau di hari Pak Prabowo dilantik di hari Pak Jokowi sebagai presiden, kalau belum dilengserkan sebelum 20 Oktober, di hari bersejarah itu Anies juga mendeklarasikan partai politiknya," kata Rocky.

"Kan betul-betul ada event di situ dan sesuatu yang eventual itu selalu akan diingat sebagai monumen," lanjutnya.

Baca juga: Eksklusif Pramono Anung: Kelola Dapur Presiden Jokowi hingga Drama Kronologi Maju Pilkada Jakarta

Secara gagasan, menurut Rocky, partai bentukan Anies bisa dideklarasikan pada 20 Oktober.

Kendati secara infrastruktur belum siap, yang penting menurut Rocky, peralatan intelektual dan aspirasi yang ditampung sudah memadai.

"Jadi Anies pastikan saja bahwa 20 Oktober dia akan deklarasikan sebuah organisasi politik atau sebuah organisasi masyarakat yang punya maksud politis atau sekaligus deklarasikan partai politiknya."

"Kan bikin partai politik cuma didaftarkan di Kemenkumham kan tentu saja fasilitas yang ada di daerah itu bisa diverifikasi nanti kalau mau Pemilu."

"Tetapi mengatakan bahwa ini partai putih kan gampang sekali itu, jadi kecukupan peralatan Anies itu sangat mungkin untuk dibuktikan dalam bentuk partai politik baru di hari ketika Pak Jokowi di digantikan oleh Pak Prabowo," jelasnya.

Bakal Serupa Prabowo dan Surya Paloh?

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menyebut, Anies Baswedan bisa dianggap sama dengan Prabowo Subianto, Surya Paloh, hingga Fahri Hamzah jika berhasil mendirikan partai baru.

Adi mengatakan, baik Prabowo maupun Surya Paloh sebelumnya merupakan anggota Partai Golkar.

Namun, mereka keluar serta mendirikan partai Gerindra dan Nasdem.

Sementara, Fahri Hamzah mendirikan Partai Gelora setelah dipecat PKS.

"Setidaknya Anies mungkin akan disamakan dengan tokoh-tokoh lain seperti lain sebelumnya," ujar Adi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/9/2024).

"Surya Paloh setelah tak di Golkar bikin Nasdem, Prabowo setelah tak di Golkar bikin Gerindra, Fahri Hamzah setelah tak di PKS bikin Gelora, Amien Rais setelah tak di PAN bikin Partai Umat," lanjut Adi.

Baca juga: Rano Karno Sebut Ketemu Anies di CFD Rezeki, Pertanda Anies Gabung Tim Pemenangan?

Menurut Adi, saat ini publik tengah menanti-nanti partai baru yang akan didirikan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Partai itu dinilai penting untuk menjaga eksistensi dan stamina politik Anies hingga lima tahun ke depan saat Indonesia kembali memasuki tahun politik pada 2029.
"Karena kalau Anies tidak punya jabatan politik saya aura kebintangannya akan hilang, dengan partai politik baru ini saya kira stamina politik Anies mungkin perlahan akan kembali utuh," tutur Adi. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini