News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prabowo Ultimatum yang Berani Cubit Jokowi, Mahfud MD: Itu Etika Perkawanan

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD. Presiden terpilih, Prabowo Subianto, ultimatum yang berani cubit Presiden Jokowi. Eks Menko Polhukam, Mahfud MD, nilai itu sebagai etika perkawanan.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan seluruh kadernya berada di belakang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan jika Jokowi disakiti, kata Prabowo, maka seluruh kader Gerindra juga nantinya akan ikut tersakiti.

Merespons hal tersebut, mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, menyebut apa yang disampaikan Prabowo merupakan bentuk etika perkawanan.

"Apa yang dikatakan oleh Pak Prabowo yang disampaikan dalam sambutan di acara Gerindra bahwa dia akan melindungi Pak Jokowi akan berteman dengan Pak Jokowi, kalau Pak Jokowi dicubit Gerindra ikut sakit, itu etika perkawanan aja dan kita gembira bahwa Pak Prabowo sekarang bisa bicara itu," katanya di saluran YouTube Mahfud MD Official, Selasa (3/9/2024).

Menurut Mahfud, Prabowo sedang menegaskan bahwa dirinya tak akan bersikap sewenang-wenang setelah dilantik sebagai Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober 2024 mendatang.

"Selama ini kan diam sebelum ada peristiwa itu, tentang mau diapakan Pak Jokowi, sekarang dia anggap Pak Jokowi teman kita, sebagai etika perkawanan."

"Tetapi dia sekarang sebenarnya mulai menegaskan dirinya, meskipun saya sekarang sudah hampir pasti dilantik sebagai presiden dan saya akan berkuasa 20 Oktober, ya, dia tidak akan sewenang-wenang, dia tetap kawan memang dia harus berkata begitu, masa mau mengatakan kamu saya tangkap kan gak. Nanti itu proses-proses lain akan yang akan bekerja di luar," ungkapnya.

Mahfud kemudian mengatakan bahwa saat ini Jokowi sudah tak bisa melakukan cawe-cawe lagi.

Salah satunya karena DPR RI batal mengesahkan RUU Pilkada usai muncul gelombang aksi kawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kekuasaan presiden akan berada di Pak Prabowo dengan segala kewenangannya dan Pak Jokowi gak bisa cawe-cawe sekarang."

"Jalannya sudah ditutup semua, Golkar sudah tertutup kan kemudian mau ngatur daerah sudah tertutup. Kemudian membuat apalagi dalam waktu pendek ini melakukan rekayasa-rekayasa untuk memperpanjang jabatan, untuk membuat tangan-tangan kekuasaan di pemerintah daerah," ujarnya.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Jokowi Sudah Tak Punya Power Cawe-cawe meski Prabowo Belum Dilantik Jadi Presiden

Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan seluruh kadernya berada di belakang Presiden Jokowi.

Hal tersebut diungkapkan Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Apel Kader sekaligus penutupan Rapimnas Partai Gerindra di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).

"Seluruh barisan Gerindra menghormati menghargai pengabdian Bapak dan kenapa saya bersatu dengan Pak Jokowi karena saya percaya beliau hatinya merah-putih," kata Prabowo.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini