Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI (Wapres) KH. Maruf Amin menegaskan, agar seluruh penyedia jasa layanan perjalanan atau travel Ibadah Haji di Indonesia untuk memprioritaskan kualitas layanan kepada umat tidak hanya berpedoman pada keuntungan bisnis.
Kata Wapres, sejatinya perjalanan ibadah haji itu merupakan salah satu aspek yang paling banyak membutuhkan biaya. Namun hal itu jangan dijadikan celah bagi penyedia jasa travel untuk meraup keuntungan.
Baca juga: Saat Acara Dekranas, Wury Maruf Amin Dorong Perluasan Pasar dan Kualitas Produk Kriya RI
Pernyataan itu disampaikan Wapres dalam pidato sambutannya di acara Forum Asosiasi Travel Haji dan Umroh (FASTHU), di The Tribrata, Darmawangsa, Jakarta Selatan.
"Saya memahami bahwa penyelenggaraan ibadah haji memerlukan sumber daya ekonomi yang cukup besar mencakup kegiatan pembimbingan administrasi perjalanan dan transportasi, akomodasi konsumsi dan juga layanan kesehatan banyak aspek yang terkait dan memerlukan kebiayaan," kata Wapres dalam sambutannya, Senin (1/9/2024).
"Untuk itu saya berharap kepada semua penyedia jasa travel penyelenggara haji dan umrah, khususnya seluruh Anggota Forum SATHU untuk lebih mengutamakan kualitas layanan kepada umat daripada kepentingan bisnis bisnisnya," sambungnya.
Baca juga: Pansus Angket Haji DPR Berencana Gandeng LPSK untuk Lindungi Para Saksi
Menurut Wapres, wajar jika penyedia jasa travel memikirkan faktor bisnis dari setiap momen perjalanan haji, namun, jangan hal tersebut yang dijadikan tujuan.
Dirinya menyinggung, jangan sampai kenikmatan dunia didapatkan dengan banyaknya untung, akan tetapi tidak dengan keberkahan di akhirat.
"Jadi itu nomor satu, niatnya jangan bisnis di depan hikmahnya di belakang nanti tidak ada nilai ibadahnya," kata dia.
Dirinya juga menyinggung soal terhapusnya niat baik jika setiap penyelenggara jasa travel hanya memikirkan keuntungan dari setiap momen perjalan haji atau umrah.
Kata dia, bukan tidak mungkin para penyelenggara jasa travel hanya mendapatkan dosa, jika memang niatnya sudah tidak baik dalam hal ini mendapatkan keuntungan besar tanpa memberikan layanan yang baik untuk umat.
Baca juga: Pansus Gelar Rapat Tertutup Dengan Biro Travel Haji dan Umrah, Legislator PKS Beri Penjelasan
"Bahkan bisa berdosa karena niatnya jelek, niat ini penting, jadi niat khidmatul jemaah untuk melayani jemaah untuk mempermudah para jemaah haji dan umrah, nah itu pahalanya pasti (dapat), sesudah itu bisnisnya, saya kira baru pas jadi jangan dibalik nah itu saya harapkan," tandas Wapres.